Waspadai Pengajaran Palsu

 



Minggu, 20 Agustus 2023


Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 28-30


Yeremia 28:15 (TB)  Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta. 


Pada zaman nabi Yeremia, ada seorang nabi yaitu Hananya yang menyampaikan nubuat palsu (dusta) demi menyenangkan bangsa Israel. Ia mengatakan dalam dua tahun bangsa Israel akan dibebaskan dari penawanan oleh Nebukadnezar, raja Babel. Tetapi nubuat ini tidak digenapi. Bahkan Tuhan justru memperberat beban perbudakan yang dialami oleh bangsa Israel. Akhirnya nabi Hananya mati karena telah mengajak bangsa Israel percaya kepada dusta dan mengajak murtad kepada Tuhan (Yeremia 28:15-16).


1. Beberapa pengertian.


Nabi adalah jabatan atau panggilan untuk menyampaikan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama dan masih beroperasi di masa sekarang dengan batasan tertentu. Batasan yang dimaksud yaitu setiap nubuat dan pengajaran harus sesuai dengan Alkitab. Pada masa sekarang nabi adalah orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada jemaat.


Nubuat palsu adalah perkataan "firman: yang bukan berasal dari Tuhan sendiri tetapi dari pribadi nabi atau hamba Tuhan dengan tujuan tertentu yang menyimpang dari Tuhan.


2. Sifat nubuat (pemberitaan "firman") yang palsu.


a. Tidak sesuai kebenaran Alkitab.


Meskipun nubuat atau pengajaran terlihat menarik dan enak didengar tetapi kita harus mengujinya, jangan ditelan mentah-mentah. Sebab bisa jadi mereka mengartikan firman Tuhan dengan tujuan tertentu, dengan cara yang salah, tidak seimbang bahkan melawan firman Tuhan.


1 Tesalonika 5:21 (TB)  Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 


1 Yohanes 4:1 (TB)  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.


b. Mengajarkan ketidaktaatan atau tidak mau berkorban.


Firman Tuhan harus ditaati, tetapi nabi-nabi atau pemberita palsu telah mengajarkan jemaat untuk tidak taat dengan berbagai alibi (dalih) yang terlihat masuk akal (logika). Padahal dalam melakukan firman Tuhan dibutuhkan iman bukan rasionalisasi (logika). Sebab itu hati-hatilah terhadap nubuat atau pengajaran yang tidak mengajarkan pengorbanan atau ketidaktaatan kepada Tuhan.


Ironisnya dalam dunia digital ini, jemaat lebih percaya kepada pemberita palsu tanpa mengujinya berdasarkan kebenaran Alkitab. Kepercayaan mereka kepada pengajaran di gereja lokal menjadi berkurang karena hadirnya sebagian "youtuber" atau "tiktoker"  atau "influencer" yang sekilas terlihat benar. Memang banyak serigala telah menyamar menjadi domba-domba. Sebab itu waspadalah jangan sampai kita disesatkan sehingga menjadi tidak taat kepada Tuhan.


Matius 7:15-16 (TB)  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?


c. Menitikberatkan kepada keinginan daging bukan keinginan Roh Kudus.


Bahaya yang dialami gereja masa kini adalah pergeseran fokus dari hal-hal rohani kepada hal-hal duniawi. Tidak menyukai disiplin doa, puasa, pendalaman Alkitab dan penyembahan. Sebaliknya lebih menyukai event perayaan yang dikemas dengan hiburan yang memuaskan telinga. Bila kita tidak hati-hati fokus gereja bukan lagi Tuhan dan misi, tetapi bergeser kepada hal-hal yang berbau materi.


3. Bagaimana respon kita


a. Kembali kepada Alkitab (back to Bible).


Apa yang Alkitab katakan itulah yang kita percaya dan lakukan. Waspadai dan jangan kompromi dengan para nabi atau pemberita yang mengajarkan "firman" berdasarkan logika (masuk akal) dan pemikiran duniawi.


b. Pegang pengajaran Alkitab dalam gereja lokal.


Efesus 4:11-15 (TB)  Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, 

sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.


Tuhan memberikan baik gembala, rasul, nabi, pengajar dan penginjil dalam gereja lokal untuk memperlengkapi jemaat sehingga memiliki iman yang kuat dan tidak terombang-ambing oleh berbagai rupa-rupa angin pengajaran yang menyesatkan. 


Jadi adalah baik untuk selalu berdiskusi dan menanyakan setiap pengajaran yang didengar melalui media sosial kepada gembala atau hamba-hamba Tuhan yang Tuhan tempatkan di gereja lokal. Hal ini untuk menghindarkan jemaat terhasut oleh dusta yang digaungkan oleh nabi-nabi atau pemberita palsu. Dengan cara ini maka iman jemaat dan gereja menjadi kuat dan benar berdasarkan Alkitab. Selamat hari Minggu, selamat beribadah. Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages