Menguduskan Hari Sabat

 



Senin, 23 Januari 2023


Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 19-21



Keluaran 20:8-10 (TB)  Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: 

enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, 

tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.



Bagi orang Yahudi hari Sabat jatuh pada hari Sabtu, sedangkan bagi orang Kristen menjadi hari Minggu sebagai perayaan atas kebangkitan Tuhan Yesus. Hari Minggu diakui secara internasional sebagai hari libur dan hari ibadah umat Kristen.


Intisari dari ayat tersebut adalah "mengingat" hari Minggu adalah harinya Tuhan di mana kita memenuhi panggilan untuk beribadah. Selanjutnya "menguduskan" yaitu membebaskan diri dari segala urusan supaya kita bisa fokus mengabdi kepada Tuhan. Dalam hal ini hari Minggu disediakan Tuhan untuk kita mengucap syukur atas enam hari di mana kita bekerja dan melakukan evaluasi supaya di minggu depan bisa melakukan kehidupan dengan lebih baik lagi.


Cara menguduskan perayaan hari sabat  (hari Minggu) antara lain:


1. Menyuruh kita untuk tidak bekerja. 


Bekerja adalah keharusan tetapi kita  boleh tidak bekerja pada hari Minggu. Ini meneladani Tuhan bekerja enam hari dalam menciptakan dan berhenti pada hari ketujuh.

Sebagai contoh pada hari keenam Tuhan menyediakan manna 2 kali lipat, supaya pada hari ketujuh bangsa Israel tidak lagi mengumpulkan manna dan bisa menguduskan hari Sabat.


2. Memberitahu kita untuk beristirahat. 


Ini tidak berarti kita tidur di tempat tidur sepanjang hari. Istirahat berarti mengubah pendekatan yang kita miliki sejak bekerja selama enam hari agar kita bisa berhenti dan menikmati hari itu. Kekuatan tubuh kita terbatas, oleh sebab itu Tuhan menyediakan hari Minggu untuk beristirahat dan menikmati hasil pekerjaan kita.


3. Kita harus berkumpul, bernyanyi, dan berinteraksi dengan sesama jemaat untuk beribadah di gereja. 


Ini adalah bagian dari kekristenan sejati. Imamat 23: 3 mengatakan bahwa ini adalah hari pertemuan kudus. Kata itu menyiratkan panggilan untuk menyembah Tuhan. Demikian pula, Tuhan telah mengatakan kepada kita bahwa kita harus menanggapi perintah Tuhan dengan memuji dan memuliakan Allah.


4. Kita melayani dan memberikan persembahan.


Melayani adalah kesempatan yang indah untuk menyenangkan hati Tuhan. Usahakan kita bisa melayani Tuhan dengan apa saja yang kita bisa lakukan. Sedangkan persembahan adalah bentuk ucapan syukur kepada Tuhan setelah enam hari kita bekerja dan Tuhan memberkati. 


Intinya pada hari Minggu kita fokus untuk mengucap syukur dan memenuhi panggilan kita sebagai umat Tuhan dengan cara beribadah dan memuliakan Tuhan. Kita boleh melakukan aktifitas yang lain, tetapi tetap kita prioritaskan untuk beribadah kepada Tuhan.

Marilah kita belajar menjadi jemaat yang setia dan umat Tuhan yang berkenan.

Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages