Tuhan Menolong Umat-Nya



Sabtu, 18 April 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja 19-21

2 Raja-raja 19:1 (TB)  Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.

Pada suatu saat Yerusalem sedang dalam ancaman Sanherib, raja Asyur. Mereka mengepung Yerusalem dengan jumlah pasukan yang sangat banyak. Secara "head to head" Yerusalem tidak mungkin bisa menang melawan pasukan Sanherib. Sanherib menyuruh juru minuman agung mengucapkan kata-kata intimidasi kepada seluruh rakyat di Yerusalem. Seluruh rakyat hanya terdiam ketakutan.

Apa yang dilakukan Hizkia dalam kondisi terkepung dan diintimasi oleh musuhnya?
Bagaimana Tuhan menolong Hizkia menghadapi Sanherib dan pasukan negeri Asyur?

1. Hizkia merendahkan diri dan masuk ke rumah Tuhan.
Hizkia berdoa dan berseru kepada Tuhan tentang kesesakan yang ia dan kota Yerusalem sedang alami.
2 Raja-raja 19:1 (TB)  Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.

2. Hizkia mendengar suara Tuhan.
Nabi Yesaya diutus Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan yang memberi kekuatan dan apa yang akan Tuhan lakukan untuk mengalahkan musuh Yerusalem.
2 Raja-raja 19:6-7 (TB)  berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.
Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri."

3. Tuhan berperang melawan Sanherib dan pasukan Asyur.
2 Raja-raja 19:35-37 (TB)  Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.
Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

Apa yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut?
Dalam segala sesuatu masalah atau tantangan yang di luar kemampuan kita, hadapilah dengan berdoa dan berserah kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan bekerja menolong umat-Nya.
Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages