Dilatih Menjadi Ahli



Minggu, 26 April 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Taw 22-25

1 Tawarikh 25:7 (TB)  Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN — mereka sekalian adalah ahli seni — ada dua ratus delapan puluh delapan orang.

Salah satu nilai yang kita kembangkan adalah ekselensi yaitu lebih dari rata-rata dan menjadi yang terbaik. Demikian juga berlaku bagi semua pelayan Tuhan harus menjadi lebih dari rata-rata jemaat. Pelayan Tuhan bukan sekedar bisa tetapi mempunyai kemampuan lebih dari rata-rata. Oleh sebab itu sangat perlu untuk mengembangkan diri dan talentanya.

1. Dilatih terus-menerus

Para penyanyi dalam ibadah pada zaman Daud dilatih bernyanyi untuk Tuhan.

A. Menyanyilah dengan sikap dan penampilan yang terbaik untuk Tuhan, bukan untuk manusia.

B. Jangan jenuh atau bosan.
Bagi sebagian orang melakukan hal yang sama dan terus-menerus akan menjadi jenuh. Tetapi hanya melalui proses ini, ekselensi akan terjadi ketika sudah menjadi suatu nilai dan gaya hidup seseorang. Tujuan latihan terus-menerus adalah untuk meminimalkan bahkan meniadakan kesalahan.

C. Banyak hal-hal yang baru.
Lagu maupun musik adalah seni yang terus-menerus berkembang. Melalui latihan terus-menerus akan menemukan banyak hal-hal yang baru. Oleh sebab itu jangan cepat puas diri apabila sudah merasa bisa.

D. Berlatih dengan disiplin.
Kata berlatih dalam bahasa Yunani adalah gymnasion yang menunjuk kepada suatu kedisiplinan dari seorang murid di sekolah atau seorang atlit dalam suatu cabang olah raga. Jadi dalam berlatih tidak bisa asal-asalan, banyak bercanda dan tidak serius.

2. Berlatih sampai menjadi ahli.

Definisi ahli menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah 1) mahir benar 2) orang yang mahir atau paham sekali dalam suatu ilmu.

A. Tetap berlatih sekalipun sudah bisa.
Hal ini akan menghasilkan ekselensi dan pada ujungnya adalah kesempurnaan.
Pernahkah Anda melihat pertunjukan orkestra? Para personil diambil dari orang-orang yang sudah ahli memainkan bidang alat musik masing-masing. Tetapi mereka tetap berlatih bahkan berbulan-bulan untuk memainkan lagu-lagu yang akan ditampilkan dalam pertunjukan.

B. Seorang ahli bisa menjadi pengajar.
Seorang ahli yang sejati tidak hanya menggunakan ilmu dan kemampuan bagi dirinya sendiri, tetapi membagi dan melatih orang lain. Para pelayan baru terus bertambah, usia kita terus bertambah. Sangat penting untuk meneruskan tongkat estafet, sehingga lebih baik semua yang sudah bisa dan ahli mengajar yang belum bisa supaya para bibit yang baru bisa ditumbuhkembangkan.

C. Seorang ahli bersikap profesional.
Dalam dunia kerja profesional adalah seorang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya. Ada yang bisa ahli memainkan semua instrumen musik, tetapi lebih banyak seseorang hanya ahli dan menguasai satu instrumen saja. Profesional atau ahli di satu bidang akan menghasilkan prestasi. Lebih baik ahli dalam satu bidang dan berprestasi daripada tahu banyak hal tetapi setengah-setengah sehingga tidak berprestasi.

D. Seorang profesional bersikap obyektif.
Artinya tidak mencampuradukkan urusan pribadi ke dalam pekerjaan atau pelayanannya. Tidak mudah berubah "mood"-nya oleh masalah pribadi atau keluarganya sehingga menganggu pekerjaan maupun pelayanan.


Kalau mau diuraikan "Dilatih Menjadi Ahli" bisa sangat dalam. Tetapi minimal bagi kita para pelayan Tuhan, teruslah berlatih sampai menjadi ahli. Kita akan menerima pujian dari Tuhan atas segala effort (usaha keras) yang kita lakukan. Jangan mudah bosan atau jenuh sampai mencapai titik kesempurnaan. Biarlah hal ini akan memotivasi kita menjadi pelayan yang bisa diandalkan. Selamat hari Minggu, selamat beribadah dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages