Sistem Pengelolaan Di Rumah Tuhan



Rabu, 15 April 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja 10-12

2 Raja-raja 12:8 (TB)  Lalu setujulah para imam itu untuk tidak menerima uang dari rakyat, tetapi mereka pun tidak usah lagi memperbaiki kerusakan rumah itu.

Yoas, raja Israel sekalipun memerintah dalam usia yang belia, sangat memperhatikan rumah Tuhan.

1. Segala persembahan yang diterima para imam diperintahkan untuk perbaikan kerusakan rumah Tuhan.
2 Raja-raja 12:4-5 (TB)  Berkatalah Yoas kepada para imam: "Segala uang yang dibawa ke dalam rumah TUHAN sebagai persembahan kudus, yakni uang masuk untuk pencatatan jiwa, uang tebusan jiwa menurut penilaian yang berlaku untuk seseorang, dan segala uang yang dibawa ke dalam rumah TUHAN karena dorongan hati seseorang, 
baiklah para imam sendiri menerimanya, masing-masing dari kenalannya, dan memakainya untuk memperbaiki yang rusak pada rumah itu, di mana saja terdapat kerusakan."

2. Para imam sekalipun sudah menerima persembahan tetapi tidak kunjung memperbaiki kerusakan rumah Tuhan.
2 Raja-raja 12:6 (TB)  Tetapi dalam tahun kedua puluh tiga zaman raja Yoas para imam belum juga memperbaiki kerusakan rumah itu.

3. Urusan persembahan diserahkan kepada raja untuk perbaikan rumah Tuhan.
2 Raja-raja 12:7-8 (TB)  Sebab itu raja Yoas memanggil imam Yoyada, dan imam-imam lain serta berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak perbaiki kerusakan rumah itu? Maka sekarang, tidak boleh lagi kamu menerima uang dari kenalan-kenalanmu, tetapi serahkanlah itu untuk memperbaiki kerusakan rumah itu."
Lalu setujulah para imam itu untuk tidak menerima uang dari rakyat, tetapi mereka pun tidak usah lagi memperbaiki kerusakan rumah itu.

Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa tersebut?

1. Setiap orang bisa saja menyalahgunakan penggunaan uang, tak terkecuali juga para imam.
Oleh sebab itu kita perlu bijaksana menyerahkan urusan uang kepada orang yang jujur dan bisa dipercaya baik di lingkungan pekerjaan maupun pelayanan.

2. Para imam atau pelayan Tuhan sebaiknya fokus dalam pelayanan rohani kepada jemaat dan tidak dibebani dengan urusan uang. Dengan demikian hal ini menjadi panggilan bagi setiap jemaat yang memiliki keahlian dan kapasitas untuk mengelola uang agar terlibat dalam pengelolaan uang di rumah Tuhan.

Dalam Perjanjian Lama dipisahkan kedudukan imam dan raja. Imam mengurusi segala perkara rohani dan umat Tuhan. Sedangkan raja mengurusi pemerintahan. Dalam konteks saat ini raja-raja adalah para profesional termasuk orang-orang yang memiliki background dan kemampuan mengurus pengelolaan keuangan dengan baik.


Bila sistem di atas dilakukan dengan baik akan tercipta akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Marilah kita usahakan agar hal tersebut benar-benar terwujud baik dalam pekerjaan maupun pelayanan kita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages