Akibat Menghina Keterbatasan Fisik




Minggu, 12 April 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja 1-3

2 Raja-raja 2:23 (TB)  Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"

Elisa dalam perjalanan menuju kota Betel. Betel memiliki arti rumah Allah atau tempat kediaman Allah. Sedangkan anak-anak yang keluar menyongsong Elia menggambarkan anak Tuhan yang sesungguhnya tahu kebenaran tetapi berlaku jahat. Ketika Elia naik ke kota itu, mereka menghina Elia lantaran rambut kepalanya botak dengan berkata kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!".
Elia sebagai nabi Tuhan memiliki kuasa dalam perkataannya.
2 Raja-raja 2:24 (TB)  Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.

Dalam pergaulan seringkali tanpa disadari terjadi bercanda yang tidak sehat atau tidak kudus. Salah satunya adalah menghina orang lain.

1. Menghina keterbatasan fisik orang lain berarti menghina Tuhan yang menciptakannya.
Setiap orang diciptakan Tuhan dalam keadaan yang berbeda-beda. Tetapi seharusnya ini tidak layak untuk menjadi bahan candaan. Misalnya keadaan fisik seseorang yang timpang atau jalannya tidak normal akibat sakit polio atau sakit bawaan yang lain. Keadaan buta, bisu, tuli, kondisi tubuh yang terlalu gemuk atau terlalu kurus, warna kulit, keadaan rambut, keadaan yang kurang pintar dan sebagainya. Ingatlah bahwa menghina fisik seseorang berarti berhadapan langsung dengan Tuhan. Tuhan yang akan membela orang yang dihina fisiknya, bisa-bisa hukuman atau kutuk menimpa orang yang menghinanya. Mungkin orang yang dihina tidak bisa membalas tetapi pembalasan dari Tuhan akan lebih mengerikan.
Roma 12:19 (TB)  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.

2. Menghina abdi Allah berarti menghina Tuhan yang mengutusnya.
Nabi adalah utusan Tuhan dan setiap orang yang menyampaikan firman-Nya adalah utusan Tuhan. Nasehat bisa kita berikan kepada abdi atau hamba Allah tetapi bukanlah penghinaan. Dengan menghina seorang abdi Allah berarti sama dengan menyangkal Tuhan, yaitu Tuhan mengutus orang yang salah.
Mazmur 105:15 (TB)  "Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!"

Dengan renungan tersebut marilah kita bijaksana dan bisa menguasai diri dalam bercanda atau berkomunikasi dengan orang lain. Jangan menghina keterbatasan fisik dan mengusik / berbuat jahat kepada hamba Allah sebab akan berhadapan langsung dengan Tuhan. Bangunlah sikap saling menghargai satu dengan yang lain. Gunakan mulut bukan untuk menghina orang lain melainkan untuk membangun dan memuliakan Tuhan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages