Pelayan Yang Rendah Hati



Jumat, 24 April 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Taw 16-18

1 Tawarikh 16:43 (TB)  Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu masing-masing ke rumahnya, dan Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya.

Salah satu karakter pelayan yang berkenan kepada Tuhan adalah rendah hati. Marilah kita buka hati bersama-sama agar dibentuk Tuhan menjadi semakin rendah hati.

A. Kedudukan Daud sebagai pemimpin.

Daud memiliki banyak alasan untuk dia bermegah dan menjadi sombong, tetapi ia tidak melakukannya.
1. Seorang raja Israel yang dipilih oleh Tuhan.
2. Selalu mengalami kemenangan atas musuh-musuhnya.
3. Seorang pemain kecapi (musik) yang ulung.
4. Seorang pencipta lagu (mazmur) yang diurapi.
5. Seorang penyembah yang intim dengan Tuhan.
Jadilah rendah hati dan jangan sombong, sebab tidak ada yang layak kita sombongkan. Kedudukan dan keadaan kita masih jauh di bawah raja Daud.

B. Sikap rendah hati Daud diwujudkan dengan lebih dahulu memberi salam.

Daud menunjukkan sikap yang rendah hati bukan saja kepada orang lain tetapi kepada seisi rumahnya.
1 Tawarikh 16:43 (TB)  Sesudah itu pergilah seluruh bangsa itu masing-masing ke rumahnya, dan Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya.
1. Daud berinisitif memberikan salam terlebih dahulu dan tidak menunggu orang lain memberi salam.
2. Daud memberi salam kepada semuanya dan tidak membeda-bedakan. Di dalam rumahnya ada isteri, anak-anak, para pegawai, pelayan dan juga para budak.
3. Memberi salam sama artinya memberi hormat. Daud menghapus stigma bahwa raja harus menerima penghormatan. Ia lebih dahulu memberi salam dan penghormatan kepada semua orang.

C. Apakah kita sulit memberi salam atau hormat kepada orang lain?

Roma 12:10 (TB)  Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.

Orang yang memberi hormat pertama kali bukan ditentukan oleh usia, kedudukan maupun kekayaannya, melainkan oleh kerendahan hatinya. Siapa pun selama orang tersebut manusia ciptaan Tuhan, dia layak kita beri salam dan hormat.

D. Teladan Yesus dalam kerendahan hati.

Yesus telah memberi teladan kerendahan hati ketika Ia mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang manusia.
Filipi 2:5-8 (TB)  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Kita semua adalah pelayan, bahkan setiap pemimpin adalah pelayan.
Lukas 22:26 (TB)  Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

Surat-surat dalam Perjanjian Baru diawali dan diakhiri dengan salam. Itu membuktikan bahwa para rasul dan penulis kitab, mereka adalah pemimpin yang rendah hati, yaitu pemimpin yang melayani.

Memberi salam dan hormat adalah hal yang sederhana dan mudah kita lakukan, tetapi akan menjadi hal yang sangat sulit jika kita tidak rendah hati. Memberi salam bukan soal kebiasaan tetapi dimulai dari sikap menghormati dan melayani orang lain.
Biarlah renungan hari ini mengubahkan sikap hidup kita menjadi semakin rendah hati. Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages