Proses Daud Jatuh Dalam Dosa




Minggu, 1 April 2018

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Sam 10-12

2 Samuel 11:27 (TB)  Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.

Seringkali kita berpikir bahwa perbuatan dosa langsung begitu saja terjadi. Tetapi yang sebenarnya dosa bermula dari benih yang kecil yaitu keinginan daging. Ketika dibuahi maka keinginan daging itu menjadi dosa yang kian lama kian berkembang.

Baiklah kita belajar proses Daud dalam dosa.

1. Bermalas-malasan di saat orang lain rajin.
2 Samuel 11:1 (TB)  Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Jangan sampai kita malas di saat orang lain rajin. Kemalasan akan menimbulkan keinginan-keinginan yang tidak bermutu dan "yang tidak-tidak". Jangan malas berdoa, jangan malas baca firman, jangan malas beribadah, jangan malas melayani Tuhan, jangan malas belajar, jangan malas bekerja dan sebagainya.

2. Timbul keinginan dosa
2 Samuel 11:2 (TB)  Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
Bermula Daud melihat perempuan sedang mandi. Dikatakan perempuan itu sangat elok rupanya, tentu ini menggambarkan perempuan yang tanpa busana, bukan hanya keelokan dari wajah tetapi dari fisiknya. Keinginan mata Daud telah menjadi benih yang siap dibuahi.

3. Benih dosa telah dibuahi
2 Samuel 11:4 (TB)  Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
Keinginan daging dan keinginan mata Daud begitu kuat serta ia memiliki kekuasaan, maka ia menyuruh mengambil Batsyeba dan tidur dengan dia sehingga Batsyeba mengandung (2 Sam 11:5). Keinginan mata dan daging telah dibuahi sehingga menjadi berdosa. Daud telah berzinah dengan istri Uria dan hal ini adalah dosa di mata Tuhan.

4. Daud berusaha menutupi dosa.
2 Samuel 11:10 (TB)  Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke rumahmu?"
Daud berusaha menutupi perbuatan dosanya dengan memanggil Uria pulang dari medan perang dengan maksud supaya Uria pulang ke rumah dan tidur dengan istrinya. Sehingga nantinya jika Batsyeba diketahui orang mengandung, orang-orang akan menyangka karena suaminya. Tetapi Uria menolak pulang karena pengabdiannya dan solidaritasnya sebagai prajurit. Dia tidak mau bersantai di rumah sementara prajurit lainnya sedang berperang.

5. Daud menyusun strategi membunuh Uria.
2 Samuel 11:15 (TB)  Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati."
Ketika Uria tidak bisa kompromi maka Daud menyusun strategi agar Uria terbunuh di medan perang. Maksudnya ketika Uria mati maka Daud dengan bebas bisa menutupi kesalahannya dan mengambil Batsyeba yang diingininya dari semula.

6. Daud mengambil Batsyeba menjadi istrinya.
2 Samuel 11:27 (TB)  Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.
Akhirnya tercapailah keinginan Daud untuk memperistri Uria dan semua orang tidak tahu bahwa Batsyeba telah lebih dahulu mengandung karena Daud. Daud bisa saja menutupi dosanya di hadapan semua orang, tetapi tidak ada satu pun yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Melalui Nabi Natan, Tuhan menegor Daud. Daud mengakui dosanya. Tetapi dosa Daud ini telah menjadi noktah yang hitam dalam sejarah kehidupan Daud.

Hari ini kita belajar bahwa dosa seringkali dimulai dari perkara yang sepele, yaitu kemalasan yang menimbulkan keinginan yang tidak bermutu dan "yang tidak-tidak". Dan ketika dibuahi (dilakukan) maka menghasilkan dosa. Banyak orang berusaha menutupi dosa dengan caranya, bahkan sampai membunuh demi tercapai segala keinginan. Tetapi semua itu adalah jahat di mata Tuhan.
Jadi supaya terhindar dari keinginan dosa, janganlah malas dalam segala sesuatu dan dekatlah dengan Tuhan. Semakin dekat dengan Tuhan berarti akan semakin jauh dari keinginan berbuat dosa. Biarlah hari ini, kebangkitan Kristus akan mematahkan segala keinginan dosa dalam hidup kita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages