Perbuatan Noda di Gibea




Sabtu, 17 Maret 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 19-21

Peristiwa yang tragis akhirnya membuat salah satu suku Israel hampir punah. Marilah kita ringkas alur ceritanya.

1. Bermula dari seorang gundik yang selingkuh.
Hakim-hakim 19:2 (TB)  Tetapi gundiknya itu berlaku serong terhadap dia dan pergi dari padanya ke rumah ayahnya di Betlehem-Yehuda, lalu tinggal di sana empat bulan lamanya.
Gundik itu adalah seorang perempuan muda, dan tentu saja cantik sehingga dijadikan gundik oleh orang Lewi, namun gundik itu selingkuh.
Meskipun demikian suaminya menjemputnya dari rumah orang tuanya dan membawanya kembali ke rumahnya. Dalam perjalanan pulang mereka tidak berani menginap di kota-kota asing, tetapi mau menginap di kota yang dihuni suku Israel yaitu Gibea yang penduduknya adalah suku Benyamin.

2. Penduduk kota Gibea ternyata orang dursila.
Ada seorang yang baik yang menawarkan rumahnya untuk orang Lewi dan gundiknya itu menginap, namun tengah malam datanglah orang-orang dursila.
Hakim-hakim 19:22 (TB)  Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya, datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, mengepung rumah itu. Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu, supaya kami pakai dia."
Dari bahasa yang dipakai "supaya kami pakai dia" jelaslah mereka orang yang dursila. Orang-orang itu menangkap gundik itu dan memperkosanya semalam-malaman. Menjelang pagi dilepasnya gundik itu dan pulang ke rumah penginapan dengan tidak berdaya di depan rumah dan akhirnya mati. Harapan yang baik terhadap sesama bangsa Israel ternyata berbuah malapetaka karena orang-orang di Gibea adalah dursila.

3. Mutilasi pertama terjadi di antara orang Israel.
Hakim-hakim 19:29-30 (TB)  Sesampai di rumah, diambilnyalah pisau, dipegangnyalah mayat gundiknya, dipotong-potongnya menurut tulang-tulangnya menjadi dua belas potongan, lalu dikirimnya ke seluruh daerah orang Israel.
Dan setiap orang yang melihatnya, berkata: "Hal yang demikian belum pernah terjadi dan belum pernah terlihat, sejak orang Israel berangkat keluar dari tanah Mesir sampai sekarang. Perhatikanlah itu, pertimbangkanlah, lalu berbicaralah!"
Hal ini membangkitkan emosi dan solidaritas dari semua suku Israel untuk menyerang suku Benyamin, saudara mereka yang tinggal di Gibea.
Sebenarnya mereka hanya meminta agar orang-orang di Gibea untuk menyerahkan orang-orang dursila itu supaya bisa menghukumnya. Tetapi yang terjadi mereka melindungi dan mengerahkan semua orang Gibea untuk melawan gabungan suku Israel. Solidaritas yang salah dapat mengalahkan akal sehat.

4. Suku Benyamin hampir punah, tetapi orang Israel tetap mengasihinya.
Pertempuran besar yang terjadi membuat jumlah orang Benyamin hampir punah. Seluruh isteri-isteri dan anak-anak terbunuh.
Hakim-hakim 21:13-15 (TB)  Sesudah itu segenap umat itu menyuruh orang membawa pesan kepada bani Benyamin yang ada di bukit batu Rimon, lalu memaklumkan damai kepada mereka.
Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka.
Maka bangsa itu merasa kasihan kepada suku Benyamin, karena TUHAN telah membuat keretakan di antara suku-suku Israel.
Akhirnya mereka memberi kesempatan agar orang-orang Benyamin merampas gadis-gadis di Silo dan membawa pulang ke milik pusakanya serta membangun kembali ke kota-kotanya.

Jadi apa yang bisa kita pelajari dari kisah yang panjang tersebut?
1. Dosa bisa mengakibatkan malapetaka baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain bahkan sebuah kota atau suku bangsa.
2. Jangan mengandalkan manusia, belum tentu saudara sebangsa mau menolong dan berbuat baik.
3. Mutilasi mendatangkan kengerian dan solidaritas yang keliru.
4. Membela orang yang bersalah dengan membabi buta akan menghilangkan kebaikan dari orang-orang benar.
5. Hubungan darah tidak dapat dipisahkan oleh apapun juga, tetap akan ada belas kasihan di antara saudara.
Kiranya kisah tersebut menjadi pelajaran yang sangat berharga. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages