Menepati Janji



Pengkhotbah 5:4 (TB) (5-3) Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu.


Pagi ini saya dikejutkan dengan dering handphone ... ternyata rekan gereja semasa SMA menelpon dan akan datang bersama seorang hamba Tuhan. Waktu yang ditempuh sekitar 6 jam, oleh sebab itu dia memastikan bisa bertemu saya di rumah. Kemudian saya berjanji untuk menemui mereka.

Dapatkah Anda bayangkan bila mereka sudah menempuh perjalanan jauh dan lelah ternyata saya tidak ada di rumah, hanya karena alasan yang kurang penting, misalnya nonton Film Warkop DKI Reborn? Wah pasti mereka akan sangat kecewa dan mengatakan bahwa saya tidak bisa dipercaya.

Kata nazar dalam arti utamanya adalah janji yang sungguh-sungguh di hadapan Allah.
Saudara marilah kita renungkan janji-janji yang pernah kita buat, dengan Tuhan, dengan keluarga atau gereja kita. Dan apakah kita sudah menepatinya?

Ketika kita mengikuti covenant: kita berjanji untuk
☑ selalu tunduk,
☑ setia beribadah dan berdoa,
☑ memelihara kesatuan,
☑ merenungkan Firman,
☑ melayani di gereja,
☑ menjangkau jiwa,
☑ memberi perpuluhan dan persembahan bagi pekerjaan Tuhan.

Allah kita adalah Allah Perjanjian dan Dia tidak pernah lalai menepati janji-Nya.
Bagi kita yang lalai dengan janji kita di hadapan Tuhan, datanglah kepada-Nya, mohon pengampunan-Nya dan dimampukan untuk mewujudkan janji-janji kita.


Together Impactful
Ps. Budi Wikanto, MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages