Ebed-Melekh


Kamis, 22 Agustus 2024

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 37-39

Yeremia 38:10 (TB)  Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"

Kita akan belajar siapakah Ebed-Melekh dan apa yang ia lakukan untuk nabi Yeremia.

1. Siapakah Ebed-Melekh

Ebed Melek-Melekh adalah sida-sida yang tinggal di istana raja (Yeremia 38:17). Sida-sida adalah laki-laki yang dikebiri. Raja-raja dan kalangan istana menganggap mereka sebagai pelayan yang cocok untuk penjaga harem raja. Karena cacat tersebut, entah karena kecelakaan atau karena kemauan jahat, sida-sida dikeluarkan dari persekutuan Israel (Ul. 23:1).

Ebed-Melekh adalah pelayan yang tidak punya agenda apa-apa. Bahkan dari statusnya dia adalah pelayan yang tidak punya kuasa atau hak sama sekali. Sida-sida yang ditulis di Alkitab pada umumnya berasal dari bangsa Etiopia, bukan dari bangsa Israel. Sebab itu mereka dianggap rendah karena asal usul, status dan pekerjaannya.

2. Ebed-Melekh memiliki hati yang mulia.

Yeremia 38:6 (TB)  Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu. 

Ketika Ebed-Melekh mendengar bahwa nabi Yeremia dijebloskan ke dalam sumur penjara, hati Ebed-Melekh tersentuh dan berusaha menyelamatkan nabi Yeremia sekalipun harus menghadapi resiko. Pada zaman itu tidak semua orang bisa menghadap raja dan menyampaikan permohonan kalau tidak diundang raja (seperti yang dialami Ester). Artinya Ebed-Melekh siap mati untuk membela kebenaran.

Jika Ebed-Melekh tidak menolong maka nabi Yeremia, hamba Tuhan itu akan mati sebab sumur itu hanya berisi lumpur, tiada berair dan nabi Yeremia terperosok tidak bisa menyelamatkan diri sendiri.

Yeremia 38:8-9 (TB)  maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja: 
"Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota." 

Akhirnya raja tersentuh hatinya karena mendengar permohonan Ebed-Melekh dan berusaha mengeluarkan nabi Yeremia dari sumur penjara (Yeremia 38:10).

Pelajaran dari renungan hari ini:
1. Yeremia dijebloskan ke dalam sumur bukan karena melakukan kejahatan tetapi karena menyampaikan firman Tuhan.
2. Ebed-Melekh adalah pelayan yang tulus, tidak memiliki agenda bahkan statusnya tidak dipandang mata. Tetapi ia memiliki hati yang mulia, ketika hamba Tuhan diperlakukan dengan buruk ia mengambil langkah iman dan berusaha untuk menyelamatkannya.

Siapakah di antara kita yang terpanggil seperti seorang Ebed-Melekh? Biarlah kasih karunia Tuhan melimpah dalam hidupnya. Dalam kesederhanaan, kuasa Tuhan bekerja. Namanya dicatat dalam kitab yang menyelamatkan nabi Yeremia. 

Kisah tersebut bisa nyata terjadi dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam pelayanan. Marilah kita menyikapi dengan bijak dan bertindak seperti Ebed-Melekh. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (PBW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages