Dapur Kesengsaraan

Sabtu, 3 Agustus 2024

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 46-48

Yesaya 48:10 (TB)  Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan. 

Cara memurnikan emas dan perak secara tradisional adalah dengan membakarnya dalam kuali di atas tungku yang sangat panas. Maka kotoran akan muncul pada bagian atas kuali, kemudian pengrajin mengambil dan menyaringnya sehingga tersisa emas atau perak yang murni.

Analogi pemurnian emas dan perak sesungguhnya berbicara tentang hidup kita. Tuhan menyebut melalui dapur kesengsaraan tujuannya adalah memurnikan hidup kita.

1. Kesengsaraan itu tidak nyaman.

Seperti panas akibat nyala api dapur yang sangat panas, demikianlah kesengsaraan membuat kita merasa gerah, jengah dan lelah. Tidak ada kesengsaraan atau penderitaan yang enak. Tetapi Tuhan mengijinkan memakainya untuk membentuk hidup kita agar semakin indah dan berkenan kepada Tuhan.

2. Kesengsaraan itu untuk memurnikan kita.

Pada saat mengalami sengsara maka kita akan mengandalkan Tuhan. Seringkali tidak ada hal lain yang kita andalkan selain Tuhan. Ini membuat iman kita murni, tanpa motivasi lain selain hidup yang berkenan dan mengandalkan Tuhan. Tidak ada agenda pribadi selain bagaimana hidup dalam kehendak Tuhan. Demikian juga akan terjadi pertobatan demi pertobatan sehingga hidup kita semakin kudus dan berkenan kepada Tuhan.

Bila kita sedang diuji dalam dapur kesengsaraan, tetaplah setia kepada Tuhan sebab Tuhan sedang mengerjakan hidup kita untuk mendatangkan kebaikan.

Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Tetaplah bersyukur, semangat dan mengandalkan Tuhan ketika diijinkan Tuhan masuk dalam dapur kesengsaraan. Nantikanlah kebaikan dan kemuliaan akan terpancar melalui kehidupan kita. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)