Jumat, 17 Mei 2024
Bacaan Alkitab Setahun: Ester 1-3
Ester 3:5-6 (TB) Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman,
tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.
Haman bin Hamedata menjadi tinggi hati ketika dikaruniakan kebesaran dan kedudukannya diangkat tinggi oleh raja Ahasyweros di atas semua pembesar lainnya. Pada saat Moedekhai tidak berlutut menyembahnya, maka hatinya menjadi panas. Ia mencari ikhtiar (cara) untuk membunuh bukan hanya Mordekhai saja melainkan seluruh bangsa Yahudi. Sikap yang ditunjukkan oleh Haman bin Hamedata adalah gila hormat yang menginginkan semua orang menghormatinya.
1. Sikap gila hormat membuat seseorang tidak berakal sehat.
Hidupnya dikuasai oleh kemarahan, kepahitan bahkan ada roh pembunuh di dalam dirinya. Tidak bisa membedakan manakah yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang jahat.
2. Sikap gila hormat akan memakan korban.
Sebenarnya Mordekhai dan seluruh bangsa Yahudi yang akan menjadi korban dari sikap Haman bin Hamedata. Tetapi atas intervensi dari Tuhan, justru dialah bersama keluarga dan pengikutnya yang menjadi korban dan dihukum mati. (Ester 7:10, 9:8-10)
Galatia 5:25-26 (TB) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Haman bin Hamedata adalah agar kita menjaga hati agar tidak ada sikap gila hormat di dalam hati kita. Kehormatan bukan timbul oleh sebab jabatan maupun kedudukan, melainkan karakter yang takut akan Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar