Menjaga Perkataan

 



Kamis, 30 Mei 2024


Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 31-33


Ayub 31:29-30 (TB)  Apakah aku bersukacita karena kecelakaan pembenciku, dan bersorak-sorai, bila ia ditimpa malapetaka 

— aku takkan membiarkan mulutku berbuat dosa, menuntut nyawanya dengan mengucapkan sumpah serapah! — 


Ayub dibenci bahkan ditinggalkan oleh sahabat-sahabatnya. Mereka yang dahulu kawan tetapi berubah menjadi lawan. Mereka mencari-cari kesalahan Ayub. Tidak mudah bagi Ayub menghadapi situasi yang demikian. Ia bisa saja meluapkan emosi dengan mengucapkan kutuk atas lawan-lawannya. Bersyukurlah ... Ayub bisa menjaga hati dan perkataannya. Ia tidak membiarkan mulutnya berbuat dosa, tidak membalas perlakuan orang lain dengan mengucapkan sumpah serapah.


Ada perumpamaan "air beriak tanda tak dalam" secara umum artinya orang yang banyak cakap, sombong, dan sebagainya biasanya kurang ilmunya. Tetapi secara rohani juga berarti orang yang tidak bisa mengendalikan tutur katanya menunjukkan iman yang dangkal.


Perkataan merupakan bagian dari komunikasi khususnya komunikasi verbal yang terdiri dari ucapan (pesan terdengar) dan pesan tertulis. Dewasa ini banyak orang meluapkan kata-kata melalui media sosial. Melalui perkataan kita bisa memahami kondisi hati dan jiwa seseorang.


Marilah kita belajar dari Ayub, sekalipun dibenci, dipersalahkan, dihujat dan ditinggalkan tetap menjaga perkataannya. Serahkanlah kepada Tuhan sebab pembalasan adalah hak Tuhan. Jadilah pribadi yang rendah hati agar nama Tuhan ditinggikan melalui hidup kita.


1 Petrus 5:6 (TB)  Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. 


Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages