Tahu Diri Ketika Diangkat Tinggi



Senin, 30 Maret 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 7-9

2 Samuel 7:18 (TB)  Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?

Daud adalah pribadi yang sadar diri dan tahu diri. Ketika ia diberkati diangkat Tuhan menjadi raja, ia tetap memikirkan Tuhan. Itulah sebabnya ia bermaksud hendak mendirikan rumah bagi Tuhan.
2 Samuel 7:1-2 (TB)  Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling,
berkatalah raja kepada nabi Natan: "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda."

1. Daud menyadari bahwa sesungguhnya ia bukan siapa-siapa.
Daud bukan berasal dari keturunan raja, bukan bangsawan, bukan prajurit dan berasal dari keluarga desa yang bukan orang kaya. Bahkan ia dahulu hanya seorang anak kecil yang menggembalakan domba yang "tidak memiliki masa depan". Tetapi Tuhan telah mengubah segala keterbatasan Daud dengan menjadikannya raja bagi umat Tuhan.

2. Setelah Daud diberkati, ia masih memprioritaskan Tuhan.
Setelah Tuhan mengaruniakan keamanan kepada Daud dan ia tinggal di dalam rumah yang bagus, Daud mengingat Tuhan yang masih diam dalam kemah dari kain. Maksud hati Daud ingin membangun Rumah Kediaman Tuhan. Akan tetapi Tuhan berfirman bukan Daud yang akan membangunnya melainkan Salomo. Daud tahu diri, ketika diberkati ia senantiasa ingat akan Tuhan. Ia tidak menjadi sombong dan tamak yang menikmati berkat bagi diri sendiri.

3. Daud menjadi penyembah yang mengenal hati Tuhan.
Sadar bahwa Tuhan tidak berkenan menerima rencana Daud untuk membangun rumah Tuhan yang permanen, Daud memaksimalkan ibadah di Kemah Tuhan (Pondok Daud).
1 Tawarikh 6:31-32 (TB)  Inilah orang-orang yang ditugaskan oleh Daud memimpin nyanyian di rumah TUHAN sejak tabut itu mendapat tempat perhentian.
Di hadapan Kemah Suci, yakni Kemah Pertemuan, mereka melayani sebagai penyanyi sampai Salomo mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem. Mereka melakukan tugas jabatannya sesuai dengan peraturannya.

Daud selalu mengerti apa yang menyenangkan hati Tuhan. Ia menyiapkan para pemuji yang terus-menerus menyembah Tuhan secara bergantian selama 24 jam, bahkan selama Daud memerintah sebagai raja sampai Salomo diangkat menjadi raja menggantikan Daud.
Persembahan pujian dan penyembahan jauh lebih berharga dan bernilai bagi Tuhan daripada sebuah rumah bagi kediaman Tuhan. Daud menyadari bahwa Tuhan bersemayam di atas pujian umat-Nya.
Mazmur 22:4 (TB) Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Itulah sebabnya Tuhan menyebut Daud sebagai seorang yang berkenan di hati-Nya.
Kisah Para Rasul 13:22 (TB)  Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.


Ada orang-orang yang ketika diangkat tinggi dan diberkati menjadi lupa diri. Mereka menjadi sombong dan melupakan Tuhan sebagai Sang Pemberi Berkat. Marilah kita belajar dari Daud untuk tetap sadar diri dan tahu diri, bahwa kita diberkati supaya menjadi berkat untuk kemuliaan Tuhan. Jadilah penyembah Tuhan sebab itulah yang akan menyenangkan hati-Nya. Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages