Melemparkan Bumerang Mengenai Diri Sendiri



Minggu, 29 Maret 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 4-6

2 Samuel 6:20 (TB)  Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"

Bumerang adalah senjata lempar khas suku Aborigin dari Australia yang digunakan untuk berburu. Ketika dilemparkan dan tidak mengenai sasaran maka bumerang akan kembali kepada yang melemparkannya.

1. Mikhal tidak tahu diri.
Karena benci kepada Daud, Saul telah merampas Mikhal dari Daud dan memberikannya kepada Palti bin Lais yang bukan siapa-siapa. Setelah Daud menjadi raja, ia mengambil kembali Mikhal dari Palti bin Lais menjadi isteri Daud, raja Israel dan Yehuda.
Sebagai isteri pertama Daud seharusnya Mikhal bersyukur dan menghormati Daud karena telah mengembalikan kedudukannya menjadi isterinya.

2. Mikhal melemparkan "bumerang" kepada Daud.
Mikhal menghina Daud dengan perkataannya, "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"
Mikhal tidak menghormati dan menghakimi Daud menurut pandangannya sendiri. Mikhal memulai masalah dengan melemparkan "bumerang" kepada Daud.

3. Tuhan melindungi Daud dan "bumerang" menjadi kutuk bagi Mikhal.
2 Samuel 6:21-23 (TB)  Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, — di hadapan TUHAN aku menari-nari,
bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."
Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.
Mikhal menerima kutuk atas ucapannya sendiri. Ia dipandang rendah dan memikul aib sebab sampai matinya ia tidak mendapat anak (mandul).

Matius 7:2 (TB)  Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Pelajaran hari ini, jangan mudah menghakimi orang lain. Belum tentu kita lebih benar dan orang tersebut salah. Jagalah perkataan kita dari sikap merendahkan dan menghakimi orang lain. Sebab jika ternyata orang yang kita hakimi ternyata benar di hadapan Allah, justru penghakiman itu akan menjadi "bumerang" bagi diri kita sendiri.

Selamat hari Minggu, selamat beribadah. Untuk memutus penyebaran virus corona, mari kita taati himbauan pemerintah untuk beribadah di rumah masing-masing. Tuhan memberkati. (Ps.BW)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages