Istri Yang Bijaksana



Kamis, 26 Maret 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 25-27

1 Samuel 25:3 (TB)  Nama orang itu Nabal dan nama isterinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya. Ia seorang keturunan Kaleb.

Kisah istri yang bijak dan cantik tetapi memiliki suami yang dursila bukan hanya ada di cerita drama atau film, tetapi sungguh-sungguh terjadi. Abigail adalah seorang perempuan yang bijak dan cantik tetapi Nabal suaminya seorang yang kasar dan jahat kelakuannya. Di dunia ini juga ada fenomena ini, seorang istri yang bijak, cantik dan saleh tetapi suaminya jahat seorang peminum, kasar dan tidak takut akan Tuhan.

Kita akan belajar merenungkan kebijaksanaan Abigail ketika keluarganya dan pegawai-pegawainya dalam ancaman kematian. Abigail telah mendengar dari pegawainya bahwa Daud beniat membunuh suami dan semua pegawainya laki-laki karena Nabal telah memaki-maki utusan Daud padahal pengikut Daud senantiasa melindungi dan menjaga para gembala domba Nabal.

1 Samuel 25:23-25 (TB)  Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini. Janganlah kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.

Ada 3 sikap yang menunjukkan kebijaksanaan Abigail yaitu:

1. Abigail sujud menyembah di depan Daud.
Ini menunjukkan bahwa Abigail tunduk dan hormat kepada Daud, sebab ia tahu sesungguhnya Daud telah diurapi oleh Samuel sebagai raja Israel. Sikap Abigail telah melembutkan hati Daud yang menyala-nyala untuk membunuh Nabal dan semua bujang-bujangnya.
Istri yang bijaksana menghormati semua orang, bahkan sekalipun mereka berencana mencelakakan.

2. Abigail mengaku segala dosanya.
Abigail mengakui dosanya karena tidak tahu saat utusan Daud datang. Sebagai pengakuan akan dosanya bukan hanya melalui perkataan, tetapi Abigail telah menyiapkan persembahan bagi Daud dan pengikutnya. Ia telah mengolah roti dan membawa dua buyung anggur untuk dipersembahkan kepada Daud.
Abigail menunjukkan kerendahan hatinya dengan meminta maaf atau ampun kepada Daud. Istri yang bijaksana memiliki sikap yang rendah hati dan mau mengakui kesalahan kepada orang lain sekalipun diperbuat oleh suaminya.

3. Abigail membela suaminya.
Sebenarnya ada kesempatan untuk melepaskan diri dari seorang suami yang dursila, kasar dan selalu berbuat jahat. Jika suaminya meninggal, pastilah ia dapat kawin lagi sebab ia perempuan yang bijak dan cantik. Tetapi Abigail justru membela suaminya dengan memohon agar Daud memaklumi perbuatan suaminya sebab nama suaminya adalah Nabal yang berarti bebal (1 Sam 25:25). Seorang istri yang bijak adalah mengasihi suaminya dan membela suaminya agar tidak mengalami celaka.

Seorang istri yang sikapnya seperti Abigail sungguhlah luar biasa. Ia seorang istri yang bukan hanya cantik parasnya tetapi juga cantik hatinya. Kecantikan hatinya telah menghindarkan pertumpahan darah. Ia menghormati semua orang, rendah hati dan pemurah serta menghormati dan membela suaminya di depan orang lain. Istri yang bijaksana dengan suami yang kasar, jahat dan dursila hendaklah tetap kuat karena waktu Tuhan akan memulihkan dan membahagiakan hidupnya.


Pada akhir kisah tersebut bukan Daud yang memukul Nabal, melainkan Tuhan. Setelah Nabal selesai mabuk, Abigail menceritakan apa yang telah dilakukan kepada Daud. Mendadak berhentilah detak jantung Nabal dan ia membatu, sepuluh hari sesudahnya ia mati. Setelah Abigail menjadi janda, maka Daud mengambilnya  menjadi isterinya. Hai para istri jadilah bijaksana, rendah hati tetap tunduk dan hormati suami. Maka suatu saat Tuhan akan memuliakan engkau sesuai dengan rencana-Nya. Tuhan memberkati. (Ps.BW).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages