Air Mata Buaya



Rabu, 25 Maret 2020

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 22-24

1 Samuel 24:17 (TB) Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu kepada Saul, berkatalah Saul: "Suaramukah itu, ya anakku Daud?" Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.

Dalam bahasa Indonesia ada pepatah air mata buaya. Apakah artinya? Menurut Wikipedia air mata buaya (atau simpati buatan) adalah emosi palsu pada seorang munafik yang pura-pura bersedih dan mengeluarkan air mata palsu. Ekspresi ini berasal dari anekdot kuno bahwa buaya menangis untuk menarik perhatian mangsanya atau menangis untuk mangsa yang mereka terkam.

Ketika Saul melihat bagaimana Daud menghormatinya dan tidak mau membunuhnya melainkan hanya memotong punca (ujung) jubahnya, maka Saul menangis dengan suara nyaring. Bahkan Saul bersumpah bahwa Daud pasti menjadi raja dan Tuhan mengokohkan kerajaannya. Akan tetapi dalam beberapa pasal sesudahnya (pasal 26) Saul masih mencari Daud dan berniat untuk membunuhnya. Ini menunjukkan bahwa Saul tidak sungguh-sungguh bertobat. Air mata buaya dapat juga kita sebut sebagai pertobatan sesaat atau kembali mengulangi lagi dosa-dosanya.

Dalam kehidupan kekristenan, ada orang-orang Kristen yang jatuh bangun dalam dosa yang sama. Mereka menangis dan minta pengampunan Tuhan, tetapi sesudah itu kembali berbuat dosa. Bahkan ada juga yang bertobat sampai dibaptis tetapi jatuh lagi ke dalam dosa yang sama dan keadaan mereka jauh lebih buruk daripada sebelumnya. Ini semua menggambarkan air mata buaya, yaitu pertobatan yang tidak sungguh-sungguh.

2 Petrus 2:20 (TB)  Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.


Renungan pagi ini mengingatkan kita semua agar menjalani pertobatan yang sungguh-sungguh.
Matius 3:8 (TB)  Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Pertobatan yang sejati dapat dilihat dari buah-buah pertobatannya yaitu tidak lagi melakukan dosa-dosa yang lama, tetapi hidup baru bagi Kristus.
Jika ada di antara kita yang masih sering jatuh bangun dalam dosa yang sama, berarti belum mengalami pertobatan yang sejati. Jangan bertobat hanya sementara tetapi untuk seterusnya harus hidup sesuai dengan firman Tuhan. Tuhan memberkati. (Ps.BW)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages