Direndahkan Atau Ditinggikan?




Sabtu, 30 Maret 2019

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 4-6
2 Samuel 6:21-22 (TB)  Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: "Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, — di hadapan TUHAN aku menari-nari,
bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati."

Perayaan dan penyambutan kembali Tabut Allah ke kota Daud menjadi sebuah karnaval yang menyedot perhatian seluruh rakyat. Semua orang berdiri di tepi jalan untuk menyambut kembalinya Tabut Allah sebagai manifestasi kehadiran Tuhan. Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentang dan ceracap ... sebuah orkestra yang sangat lengkap. Di samping itu terus-menerus dilakukan persembahan korban bakaran berupa lembu dan anak lembu gemukan. Setelah Tabut Allah sampai di tempat yang telah disiapkan dibagikan kepada seluruh rakyat seketul roti bundar, sekerat daging dan sepotong kue kismis. Wow ... sungguh sebuah pesta yang sangat luar biasa.

Namun di tengah sukacita kembalinya Tabut Allah ada yang memandang rendah Daud dan apa yang dilakukannya. Sebaliknya ada yang menghormati Daud dan memberikan ekpresi terbaik dalam memuji Tuhan.

1. Direndahkan karena kesombongan.
Mikhal binti Saul memandang rendah apa yang telah dilakukan oleh Daud.
2 Samuel 6:20 (TB)  Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: "Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!"

Sebagai akibatnya Mikhal binti Saul direndahkan dengan tidak mendapat anak sampai hari matinya. Keadaan mandul merupakan aib bagi seorang perempuan. Mikhal direndahkan karena kesombongan yaitu memandang rendah suaminya, rajanya yaitu Daud yang memberi ekspresi terbaik dalam memuji Tuhan. Secara tidak langsung memandang rendah Tabut Allah sebagai manifestasi hadirat Allah.

2. Ditinggikan karena kerendahan hati.
Sebaliknya Daud dan budak-budak perempuan yang merendahkan diri untuk memuji Tuhan, ditinggikan oleh Tuhan (2 Samuel 6:22). Di hadapan Tuhan mereka menari-nari dan merendahkan diri.
Sebagai antitesis tentunya para budak-budak perempuan ini memiliki keturunan dan diberikan kedudukan yang tinggi. Tuhan mengokohkan Daud dan kerajaan-Nya.
Sebagai kesimpulan tentunya hanyalah kesombongan vs kerendahan hati.
Orang yang sombong akan direndahkan, sebaliknya orang yang rendah hati akan ditinggikan.

Yesaya 2:11 (TB)  Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu.
Amsal 22:4 (TB)  Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.

Mari kita memiliki karakter kerendahan hati, dijauhkan kiranya sikap yang sombong. Terlebih dalam hadirat Tuhan, tanggalkan segala ego dan status kita yang bisa menghalangi kita dalam berekspresi dalam memuji dan menyembah Tuhan. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages