Pekerja Yang Diberkati




Senin, 29 Januari 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 37-40

Keluaran 39:43 (TB)  Dan Musa melihat segala pekerjaan itu, dan sesungguhnyalah, mereka telah melakukannya seperti yang diperintahkan TUHAN, demikianlah mereka melakukannya. Lalu Musa memberkati mereka.

Membaca dan memperhatikan rancangan Kemah Suci yang Tuhan berikan kepada Musa sangatlah detail dan rumit. Hal ini dapat kita baca dalam Keluaran 35-40. Tetapi Tuhan tidak membiarkan Musa dan bangsa Israel kebingungan dalam mewujudkan Kemah Suci. Tuhan telah mengangkat Bezaleel dan Aholiab, memenuhi mereka dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan dalam segala macam pekerjaan serta kepandaian untuk mengajar (Keluaran 35:30-35).

Setelah para pekerja menyelesaikan pekerjaan pembuatan Kemah Suci, maka Musa memberkati mereka.
Sebagai karyawan atau pelayan Tuhan, tentu kita rindu hidup kita diberkati. Apa kuncinya?

1. Mau belajar.
Bezaleel dan Aholiab mengajar orang-orang Israel sesuai dengan keahlian masing-masing. Orang-orang itu mau belajar sesuatu yang baru. Mau memperlengkapi diri mereka dengan pengetahuan dan ketrampilan yang baru untuk membangun Kemah Suci. Jika kita mau diberkati, jangan berhenti untuk belajar dan memperlengkapi diri.

Ada dua orang yang bekerja di perusahaan penebangan kayu di hutan. Dua-duanya diberikan sebuah kapak yang sama tajamnya. Pekerja pertama bekerja sekuat tenaga dari pagi hingga sore, tidak pernah istirahat dengan harapan dapat menebang pohon lebih banyak sehingga mendapat upah lebih banyak. Sementara pekerja kedua juga bekerja keras, namun sesekali beristirahat sambil mengasah mata kapaknya dan mengumpulkan kekuatannya. Pada sore hari hasil pekerjaan mereka dihitung. Ternyata pekerja kedua menghasilkan jauh lebih banyak pohon yang ditebang daripada pekerja pertama. Intinya adalah asahlah dirimu dengan belajar sehingga engkau bisa melakukan pekerjaanmu dengan efektif.

2. Lakukan yang terbaik dalam bekerja.
Satu hal yang paling disukai setiap atasan apabila para pekerja bekerja dengan baik dan melakukan dengan tepat seperti yang ditugaskannya.
Orang-orang Israel melakukan tugas masing-masing sesuai dengan pengetahuan dan hikmat yang diajarkan oleh Bezaleel dan Aholiab. Mereka taat melakukan dan mengerjakan dengan tepat sesuai tugas/desain yang diberikan sehingga semua pekerjaan Kemah Suci dan perkakasnya. Musa sangat puas dan memberkati mereka.

Ada dua orang yang bekerja di usaha cuci mobil. Mereka mendapatkan upah sesuai dengan jumlah mobil yang mereka cuci. Semakin banyak mobil yang berhasil dicuci semakin banyak upahnya.
Pekerja pertama mencuci dengan semangat dan secepat-cepatnya dengan harapan akan banyak mobil yang berhasil ia cuci. Dan pada sore hari ia merasa akan mendapatkan banyak upah. Tetapi betapa terkejutnya ia ketika pimpinannya mengatakan bahwa upahnya dipotong banyak sebab ia mencuci mobil dengan asal-asalan, tidak bersih, banyak baret dan nota pada cat mobil sehingga banyak customer yang komplain.
Sementara pekerja kedua bekerja dengan keras, tetapi tetap mengutamakan kualitas. Ia berusaha mencuci dan mengelap mobil sampai bersih. Ia mendapatkan upah sesuai hasil kerjanya, bahkan ia sering mendapat tips dari pelanggan karena puas mobilnya bersih. Di akhir minggu ia seringkali mendapatkan bonus dari pimpinan karena telah menaikkan citra usahanya di mata para pelanggan.

Ada moto jadilah pekerja yang cerdas, bukan hanya bekerja keras. Kita tentu rindu semakin diberkati dalam pekerjaan kita. Jangan berhenti belajar dan bekerjalah dengan cerdas dan berikanlah yang terbaik dalam pekerjaan Anda sehingga Anda layak mendapatkan berkat. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages