Menendang Galah Rangsang




Sabtu, 16 Nopember 2019

Bacaan Alkitab Setahun:  Kis PR 25-28

Kisah Para Rasul 26:14 (TB)  Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.

Ada frasa yang menarik untuk kita pelajari dalam perkataan Tuhan kepada Paulus, yaitu "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang." Apakah maksudnya?
Marilah kita melihat beberapa terjemahan lainnya.

Kisah Para Rasul 26:14 (FAYH)  Kami semua terjatuh, dan hamba mendengar suatu suara berbicara kepada hamba dalam bahasa Ibrani, ‘Saulus, Saulus, apa sebabnya engkau menganiaya Aku? Engkau hanya menyakiti diri sendiri. ’

Kisah Para Rasul 26:14 (BIMK)  Kami semua jatuh ke tanah. Lalu saya mendengar suara berkata kepada saya di dalam bahasa Ibrani, 'Saulus, Saulus! Mengapakah engkau terus saja menganiaya Aku? Engkau akan merasa sakit sendiri, kalau engkau terus saja melawan pimpinan Dia yang menjadi tuanmu.'

Acts 26:14 (NKJV)  And when we all had fallen to the ground, I heard a voice speaking to me and saying in the Hebrew language, 'Saul, Saul, why are you persecuting Me? It is hard for you to kick against the goads.'
Dalam kalimat terakhir diterjemahkan:
Sulit bagimu untuk menendang tongkat runcing.

Apakah yang dimaksud dengan galah rangsang? Galah rangsang adalah alat untuk mengendalikan binatang berbentuk tongkat dengan ujung melingkar dan runcing. Galah rangsang dalam bahasa grika (Yunani) berasal dari kata “kentron” yang berarti:  prick = tusukan dan sting = sengatan/perih.
Tongkat gembala adalah galah rangsang untuk mengendalikan domba dan kambing. Mencoba melepaskan diri bahkan menyerang galah rangsang akan menimbulkan kesakitan. Ujung tongkat yang berbentuk setengah lingkaran digunakan untuk mengait leher domba dan kambing. Dalam kondisi demikian memberontak bahkan menendang galah rangsang hanya menyebabkan rasa sakit di leher. Itu sebabnya dikatakan, “Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.”

Galah rangsang sebenarnya sangat berguna untuk mengarahkan domba-domba kepada tujuan. Demikian pula ketika domba-domba terperosok ke dalam lubang, galah rangsang diulurkan oleh gembala untuk menolong dan mengangkatnya. Tetapi bila melawan galah rangsang akan menyakiti diri sendiri. Saulus adalah domba yang terhilang yang mendapat uluran tongkat Sang Gembala. Saulus memilih untuk taat dan tidak melawan Tuhan ketika dipanggil Tuhan.

Jadi arti sukar menendang galah rangsang adalah:
Bila kita melawan kehendak Tuhan dalam proses pembentukan atau teguran dari Tuhan akan menyakiti diri kita sendiri.
Refleksi ... apakah kita sedang mengalami pembentukan atau proses dari Tuhan? Belajarlah untuk taat dan jangan melawan supaya prosesnya semakin cepat dan tidak semakin menderita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages