Hati Nurani Murni




Jumat, 15 Nopember 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Kis PR 22-24

Kisah Para Rasul 24:16 (TB)  Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.

Hati nurani didefinisikan sebagai bagian dari jiwa manusia yang menyebabkan penderitaan mental dan perasaan bersalah saat kita menentangnya dan perasaan senang dan damai sejahtera saat tindakan, pikiran dan perkataan kita sesuai dengan sistem nilai yang kita anut. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “hati nurani” di dalam seluruh Perjanjian Baru adalah suneidēsis, yang berarti “kesadaran moral” atau “pengetahuan moral.” Hati nurani bereaksi saat tindakan, perbuatan dan perkataan seseorang sesuai , atau bertentangan dengan, sebuah standar mengenai benar dan salah.

Jadi dapat dikatakan bahwa hati nurani seperti radar rohani yang dapat merespon sesuatu yang datang baik positif maupun negatif. Paulus senantiasa berusaha hidup dengan hati nurani yang murni. Salomo memberi pesan agar kita senantiasa menjadi hati.
Amsal 4:23 (TB)  Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Bagaimana kita bisa menjaga hati nurani kita tetap murni?

1. Kudus
Buanglah segala macam dosa dan kecemaran dari dalam hati.
Yakobus 1:21 (TB)  Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

2. Jujur
Untuk memelihara hati nurani tetap jujur, kita harus selalu mengisinya dengan firman Tuhan. Ketika hati kita penuh dengan firman Tuhan, maka hati nurani akan sensitif sehingga akan mengingatkan kita akan dosa dan menyadarkan diri kita kepada kehendak Allah.
Mazmur 119:7 (TB)  Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.

3. Motivasi yang murni
Tidak ada motivasi terselubung atau tersembunyi di balik perbuatan atau perkataan. Apa yang ada dalam hati sesuai dengan perkataan dan tindakan. Hal ini sering disebut sebagai integritas, yaitu kesesuaian perkataan dan perbuatan dengan isi hati. Di hadapan Allah maupun manusia, hendaklah kita memiliki hati nurani yang murni.

Orang yang hidup dalam dosa dan mengabaikan suara atau teguran dari Tuhan akan membuat hati nuraninya kebal dan tidak sensitif. Tetapi orang yang takut akan Tuhan dan bergaul erat dengan Tuhan akan memiliki hati nurani yang sensitif, dapat membedakan kebenaran dan dosa serta dapat memahami kehendak Tuhan dalam dirinya. Marilah kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan supaya hati nurani kita senantiasa murni. Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages