On Fire


Selasa, 20 Nopember 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Roma 10-12

Roma 12:11 (TB)  Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Pernahkah Anda melihat iklan produk baterai? Baterai merk biasa dengan cepat "low" energinya, tetapi baterai yang diiklankan tetap "on" dan selalu siap digunakan. Atau pernahkan Anda menggunakan handphone di saat penting tetapi "low bat", mungkin Anda akan marah dan kecewa. Sekarang ini terus dikembangkan handphone dengan baterai yang  besar kapasitasnya, kecil bentuknya dan singkat waktu pengisiannya.

Kata "on fire" secara sederhana artinya adalah kondisi yang selalu semangat. Gereja akan dinamis dan terus maju apabila seluruh jemaatnya dalam kondisi semangat.
Semangat apa saja yang menjadi pesan dari ayat tersebut?

1. Semangat untuk tetap rajin.
Rajin menurut KBBI berarti suka bekerja (belajar, ibadah dan sebagainya), getol, sungguh-sungguh; selalu berusaha giat, kerapkali atau terus-menerus.
Jemaat yang "on fire" selalu rajin dalam saat teduh, beribadah, bersekutu, melayani dan bersaksi. Rajin juga berarti tidak pernah absen (membolos).

2. Menjadi inspirator (pemacu semangat).
Tahukah Anda bahwa semangat itu bisa menular? Di lingkungan orang yang semangat akan membuat kita semangat tetapi di lingkungan orang malas akan membuat kita malas. Kata "roh yang menyala-nyala" berarti semangat roh kita siap membakar (memberi semangat) kepada orang-orang di sekitar kita. Jadilah inspirator yang selalu menyemangati orang lain agar selalu giat dalam pekerjaan Tuhan.

3. Semangat melayani.
Pernahkah Anda masuk ke sebuah restoran yang para pelayannya semangat melayani Anda? Mereka menyambut Anda dengan ramah, mengantar ke tempat duduk, menanyakan apakah Anda sudah duduk dengan nyaman, memberikan buku menu dan siap menunggu pesanan Anda, mengantar pesanan ... dan selanjutnya selalu siap bila Anda sewaktu-waktu membutuhkan. Oh ... alangkah indahnya gereja dengan semangat melayani yang demikian, pasti semua orang yang datang akan terinspirasi semangatnya untuk melayani.

Mahatma Gandhi, dalam mencari kebenaran pernah mau masuk gereja. Karena melihat cara berpakaian tidak seperti jemaat lainnya, penyambut tamu menolaknya dan mengatakan "tempat ibadah Anda bukan di sini". Akhirnya Mahatma Gandhi masuk ke tempat ibadah lain dan menjadi pemeluk agama yang taat di sana. Seiring dengan itu Mahatma Gandhi menjadi perdana menteri yang sukses di India. Bisakah Anda membayangkan seandainya para penyambut tamu melayani dengan ramah dan mempersilakan Mahatma Gandhi untuk beribadah ... mungkin India sudah menjadi negara Kristen terbesar di dunia.

Jadi tetaplah selalu dalam kondisi semangat. Semangat untuk tetap rajin, semangat untuk menjadi inspirator dan semangat melayani. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages