Sikap Yang Tidak Egois




Jumat, 14 September 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 1-3

Daniel 2:49 (TB)  Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.

Raja Nebukadnezar bermimpi dan tidak ada satu pun orang cerdik pandai di Kasdim yang mampu menebak dan mengartikan mimpi raja. Kemudian raja menjadi marah dan memerintahkan untuk melenyapkan semua orang cerdik pandai di Kasdim. Atas perintah ini, nyawa Daniel bersama orang-orang buangan dari Yehuda juga terancam. Daniel bersama Sadrakh, Mesakh dan Abednego memohon kasih sayang Allah mengenai rahasia mimpi raja supaya mereka jangan dilenyapkan. Maka Allah menyingkapkan rahasia mimpi raja kepada Daniel.

Pergilah Daniel menghadap raja Nebukadnezar untuk menyingkapkan rahasia mimpi raja.

A. Raja Nebukadnezar percaya dan memuliakan Allah.
Daniel 2:47 (TB)  Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."

B. Daniel dimuliakan oleh raja Nebukadnezar.
Daniel 2:48 (TB)  Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.

C. Daniel meminta kepada raja untuk menyerahkan pemerintahan wilayah kepada sahabat-sahabatnya.
Daniel 2:49 (TB)  Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.

Di sini kita melihat sikap Daniel yang tidak egois ketika menerima berkat. Di saat ia diangkat menjadi penguasa seluruh wilayah Babel, maka ia meminta juga kepada raja agar menyerahkan pemerintahan wilayah kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Dalam kehidupan zaman akhir ini, banyak manusia semakin egois. Ketika diberkati tidak membagikan berkat kepada orang yang kekurangan. Ketika berhasil menjadi lupa kepada orang-orang yang telah berjasa dalam keberhasilannya. Ketika mendapat peluang bisnis tidak mau membagikannya kepada orang lain. Yang diingini adalah kesuksesan diri sendiri, bahkan menghalangi orang lain untuk sukses.

Mari kita belajar dari sikap Daniel yang tidak egois. Sukses dalam kesendirian membuat seseorang menjadi rapuh dan kehilangan persahabatan, tetapi sukses bersama tim dan para sahabat akan membuat bahagia karena menjadi berkat bagi banyak orang. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages