Cinta Sejati


Rabu, 17 Juli 2024

Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 1-4

Kidung Agung 4:1 (TB)  Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. 

1. Penulis Kidung Agung

Menurut ayat pertama di kitab ini, Raja Salomo menulis Kidung Agung. Nyanyian ini merupakan satu di antara 1,005 yang telah dikarang oleh Raja Salomo (1 Raja-Raja 4:32). Arti "Kidung Agung" berarti kidung ini dianggap yang teragung; yang terbaik.

2. Waktu penulisan

Raja Salomo kemungkinan besar mengarang lagu ini di awal kekuasaannya sebagai raja. Estimasi kami sekitar 965 SM.

3. Tujuan penulisan

Kidung Agung merupakan syair yang ditulis untuk mengungkapkan kedalaman cinta suami istri. Sajak ini juga menggambarkan pernikahan sebagai rancangan Allah. Seorang pria dan wanita harus tinggal bersama dalam konteks pernikahan, saling mencintai secara rohani, emosi, dan jasmani.

4. Pembahasan Kidung Agung 4:1

Ayat tersebut menggambarkan cinta sejati yang seharusnya dimiliki oleh suami istri. 

A. Cinta sejati tidak memandang keterbatasan fisik.

Mempelai perempuan dalam Kidung Agung adalah gadis sunem yang berkulit hitam tetapi memiliki kecantikan batin. Kulitnya yang hitam akibat ia bekerja keras dan berkorban untuk keluarganya.

Kidung Agung 1:6 (TB)  Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam, karena terik matahari membakar aku. Putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; kebun anggurku sendiri tak kujaga. 

B. Memelihara cinta sejati dengan saling memuji.

Isi dari Kidung Agung adalah syair yang saling memuji antara mempelai pria (Salomo) dan mempelai wanita (gadis Sulam).

Kidung Agung 1:15-16 (TB)  — Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu. 
— Lihatlah, tampan engkau, kekasihku, sungguh menarik; sungguh sejuk petiduran kita. 

Kidung Agung 4:7 (TB)  Engkau cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu. 

Suami istri hendaknya membangun budaya yang saling memuji. Ini akan memperkokoh cinta sejati dalam hubungan pernikahan. Meskipun sebagai manusia memiliki kekurangan, tetapi melalui pujian akan menutupi kekurangan sehingga rumah tangga menjadi bahagia dan harmonis. Ampunilah dan terimalah segala kekurangan dari suami/istri. Berikan pujian untuk setiap kebaikan yang dilakukan.

Amsal 10:12 (TB)  Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. 

1 Korintus 13:7 (TB)  Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Marilah kita membangun dan mengembangkan cinta sejati dalam keluarga kita. Damai sejahtera, sukacita dan kebahagiaan sejati akan selalu kita alami dalam hubungan keluarga. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages