Menjadi Orang Tua Yang Melindungi Keluarga

 



Jumat, 17 Maret 2023


 Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 19-21


Hakim-hakim 19:24 (TB)  Tetapi ada anakku perempuan, yang masih perawan, dan juga gundik orang itu, baiklah kubawa keduanya ke luar; perkosalah mereka dan perbuatlah dengan mereka apa yang kamu pandang baik, tetapi terhadap orang ini janganlah kamu berbuat noda." 


Seorang tua dari suku Efraim tinggal di Gibea. Ketika melihat seorang Lewi dan gundiknya bermalam di tanah lapang, ia mengajak mereka bermalam di rumahnya. Kira-kira tengah malam datanglah orang-orang dursila mengepung rumah itu dan hendak memperkosa tamunya yang bermalam. 


Di sini kita melihat sikap yang salah dari seorang ayah yang melindungi tamunya tetapi menawarkan anaknya perempuan dan gundik tamunya untuk diperkosa. Meskipun akhirnya orang-orang dursila tersebut menyeret gundik orang Lewi dan memperkosanya sampai mati, tetapi kita menyayangkan sikap seorang ayah yang tidak bijak bahkan kejam dengan tidak melindungi anak perempuannya bahkan menawarkan kepada orang dursila untuk memperkosanya.


1. Harta yang paling berharga adalah keluarga.


Sikap yang benar seharusnya lebih melindungi keluarga daripada orang lain.

Jadilah orang tua yang mengasihi keluarga, merawat dan melindungi keluarga dari yang jahat. Suatu saat kita akan mempertanggungjawabkan sikap kita terhadap keluarga kepada Tuhan. Milikilah sikap bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga sehingga akan berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarga.


2. Jiwa sosial tidak seharusnya mengorbankan keluarga.


Sikap yang ditunjukkan oleh orang Efraim yang menolong tamunya adalah manifestasi dari jiwa sosialnya yaitu menolong sesama. Tetapi masih banyak cara lain yang bisa ditempuh tanpa harus mengorbankan keluarganya. Jangan sampai keluarga menjadi rusak demi orang lain.


3. Melindungi anak-anak adalah menyiapkan generasi yang lebih baik.


Lindungi anak-anak dari pergaulan buruk, pengaruh lingkungan dan media sosial yang bisa merusak masa depannya. Membiarkan anak-anak terpengaruh pergaulan yang buruk sama saja dengan merusak masa depannya. Semaksimal mungkin jagalah anak-anak sehingga kita turut berkontribusi untuk menyiapkan generasi yang lebih baik.


Pesan untuk para orang tua, jadilah orang tua yang bijak dengan melindungi keluarga dan masa depan anak-anak dari pengaruh yang buruk. Dengan demikian kita menyiapkan generasi yang kudus dengan masa depan yang cerah. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. Amin. (PBW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages