Pemimpin Rohani Sebagai Wakil Tuhan

 



Kamis, 2 Pebruari 2023


Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 10-12


Imamat 10:20 (TB)  Ketika Musa mendengar itu, ia menyetujuinya. 


Marilah kita merenungkan ayat tersebut.


1. Apakah yang disetujui Musa?


Imamat 10:19 (TB)  Lalu berkatalah Harun kepada Musa: "Memang benar, pada hari ini mereka telah mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban bakaran mereka ke hadapan TUHAN, tetapi hal-hal seperti tadilah yang kualami. Jikalau pada hari ini aku memakan juga korban penghapus dosa, mungkinkah hal itu disetujui oleh TUHAN?" 


Anak-anak Harun yaitu Eleazar dan Itamar yang sedang bertugas sebagai imam memakan daging kambing jantan penghapus dosa bukan di tempat yang kudus. Ini tentu mendatangkan dosa bagi kaum Israel. Musa menegur kejadian tersebut. Harun yang tidak sedang bertugas bertanya bila ia memakan daging korban penghapus dosa di tempat kudus apakah disetujui oleh Tuhan? 


Harun bertanya tentang persetujuan dari Tuhan, tetapi Musa yang memutuskan untuk menyetujuinya. Dengan demikian kita belajar bahwa pemimpin rohani adalah wakil dari Tuhan. Hal-hal yang praktis dalam kehidupan sehari-hari bisa diputuskan oleh para pemimpin rohani.


2. Bagaimana sikap kita terhadap pemimpin rohani?


Pemimpin rohani menerima mandat dari Tuhan untuk melayani dan membawa seluruh umat Tuhan kepada kebaikan dan rencana-Nya baik secara pribadi maupun bersama. Sebab itu kita sudah seharusnya menghormati keberadaannya sebagai wakil dari Tuhan.


Ada contoh kasus Miryam saudara dari Musa yang mempermasalahkan kepemimpinan Musa sehingga mendapatkan hukuman dari Tuhan.

Bilangan 12:10-11 (TB)  Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.


Mazmur 105:15 (TB)  "Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!" 


Marilah kita hormati para pemimpin rohani yang Tuhan tempatkan dalam kehidupan kita. Jangan berbuat jahat kepada mereka supaya tidak datang penghukuman dari Tuhan. Jikalau mereka berbuat salah, kita bukanlah hakimnya. Merekalah yang akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan Tuhan, juga melalui para pemimpin rohani yang Tuhan tempatkan di atas mereka. Jadikanlah para pemimpin rohani sebagai sahabat bahkan orang tua rohani di mana kita bisa meminta hikmat dan nasehat kepada mereka sebagai wakil dari Tuhan. Haleluya, Tuhan Yesus memberkati. (PBW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages