Pemulihan Pondok Daud



Rabu, 25 September 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Amos 7-9

Amos 9:11 (TB)  "Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,

Pondok Daud adalah kemah yang didirikan oleh Daud, di bawah kemah berisi Tabut Allah yaitu tanda kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. Seharusnya sesuai perintah Taurat, Tabut Allah diletakkan di dalam Kemah Musa yang berlapis ruangannya. Di Kemah Musa Tabut Allah hanya bisa dilihat oleh para imam yang kudus, dengan demikian ada pembatasan akses kepada Tuhan. Tetapi di Pondok Daud, Tabut Allah bisa dilihat oleh seluruh bangsa Israel yaitu di Yerusalem. Daud memiliki kerinduan, supaya semua orang memiliki akses langsung kepada Tuhan. Daud menyiapkan para pemuji dan penyembah Tuhan yang melayani di Pondok Daud selama ia menjadi raja. Ternyata Tuhan berkenan dengan Pondok Daud sehingga Ia memberkati Yerusalem seperti ketika memberkati rumah Obed Edom.
Kisah Para Rasul 13:22 (TB)  Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.

Pondok Daud telah membuat Daud menjadi berkenan di hadapan Tuhan sekalipun berbeda dengan cara penyembahan dalam Kemah Musa (Taurat).
Jadi apa yang bisa kita pelajari dari pemulihan Pondok Daud?

1. Kasih Karunia.
Jika peraturan Taurat berisi tentang hukum yang mematikan, maka kasih karunia memberi kehidupan. Umat Tuhan tidak lagi beribadah dengan cara diwakilkan oleh imam, tetapi mereka memiliki akses langsung datang kepada Tuhan. Ini adalah kasih karunia, sesungguhnya orang berdosa akan mati ketika bertemu Tuhan yang kudus. Tetapi kasih karunia memberikan pengampunan dan kesempatan untuk menyembah Tuhan.

2. Penyembahan dari hati.
Daud banyak sekali membuat mazmur, pujian, nyanyian rohani bahkan ia seringkali menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan. Semuanya muncul sebagai ekspresi hatinya yang mengasihi Tuhan. Jika dalam Kemah Musa semuanya serba diatur, maka dalam Pondok Daud ada ekpresi kebebasan dalam pujian dan penyembahan. Apa yang dirasakan di dalam hati diekspresikan melalui pujian dan penyembahan.
Mazmur 40:3 (TB)  (40-4) Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
Mazmur 71:8 (TB)  Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari.

3. Tuhan bersemayam di atas pujian.
Mazmur 22:4 (TB)  Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.
Kerajaan Tuhan adalah kerajaan pujian penyembahan. Saat umat Tuhan datang mempersembahkan pujian penyembahan kepada-Nya, Tuhan bertahta. Ia menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan atas para penyembah. Betapa indahnya jika Tuhan bertahta atas hidup kita, Ia pasti menyatakan berkat dan kuasa-Nya, bukan karena kita meminta melainkan karena Ia disukakan melalui pujian dan penyembahan yang kita persembahkan.

Pemulihan Pondok Daud kembali diungkap dalam Perjanjian Baru.
Kisah Para Rasul 15:16-18 (TB)  Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini, yang telah diketahui dari sejak semula.
Hal ini berarti Tuhan merindukan kita membangun kembali Pondok Daud, yaitu pujian penyembahan yang kita persembahkan kepada Tuhan sepanjang hari.


Jadi bagaimanakah pemulihan Pondok Daud dalam kehidupan kita?
1. Miliki waktu-waktu khusus setiap hari, misal pagi dan malam untuk menyembah Tuhan secara intim.
2. Tetaplah memuji Tuhan sepanjang hari di sela-sela aktifitas kita. Saat istirahat, saat bekerja, saat dalam perjalanan. Saat apapun juga, sebab pujian penyembahan bermula dari hati. Tidak selalu keras terdengar melainkan berupa nyanyian hati dalam kesedihan, sukacita atau pengucapan syukur. Biarlah sepanjang hari ini kehidupan kita penuh dengan nyanyian pujian, penyembahan dan ucapan syukur. Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages