Mengabdi Kepada Tuhan Dalam Kesetiaan



Rabu, 18 September 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 1-3

Hosea 2:19 (TB)  Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN.

Alkitab selalu menggunakan tipologi kekasih wanita, mempelai wanita atau isteri untuk menggambarkan jemaat. Sedangkan Kristus digambarkan sebagai kekasih pria, mempelai pria atau suami. Kitab Hosea menjelaskan ada waktu di mana umat Tuhan (Israel) menjadi tidak setia dengan bersundal yaitu menyembah kepada ilah-ilah lain. Tetapi kasih setia Tuhan yang besar telah menyelamatkan dan memulihkan umat-Nya.

1. Tuhan menjadikan jemaat sebagai "isteri" dalam kesetiaan.
Kata "isteri" di sini bukan menggambarkan hubungan secara fisik antara suami isteri, melainkan hubungan kasih setia dan keadilan antara Tuhan dan umat-Nya.

Kesetiaan yang dimaksud adalah:
A. Hidup dalam kekudusan, yaitu tidak menjadi hamba dosa tetapi menjadi hamba kebenaran.
B. Mengabdi kepada Tuhan dalam segala keadaan. Tidak mudah meninggalkan Tuhan ketika dalam kesulitan atau memikul salib.
C. Memiliki ikatan perjanjian (komitmen) yang kuat dengan Tuhan. Komitmen ini meliputi setia dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan serta melakukan firman-Nya.

2. Tujuan hidup dalam kesetiaan adalah mengenal Tuhan.
Mengabdi kepada Tuhan dengan kesetiaan akan menghasilkan pengenalan akan Tuhan. Layaknya seorang pelayan yang bekerja pada tuannya, semakin lama ia mengabdi, semakin ia mengenal sifat, kebiasaan dan karakter tuannya. Demikian pula jika kita setia mengabdi kepada Tuhan, kita akan lebih mengenal Tuhan secara pribadi, memiliki hubungan kasih yang dalam dan bukan hanya formalitas.

Kata mengenal berbeda dengan tahu. Kata mengenal berbicara tentang:
A. Pengalaman hidup bersama Tuhan, mengenal Tuhan bukan dari kata orang tetapi mengalami sendiri realita Tuhan dalam kehidupan pribadi.
B. Memiliki akses pribadi yang tanpa batas. Seorang istri akan memiliki akses pribadi yang tanpa batas kepada suaminya, sampai kepada hal yang pribadi (intim) dengan suaminya. Demikian pula dengan mengenal Tuhan, kita bisa mengalami persekutuan yang intim dengan Tuhan.
C. Mengenal membutuhkan proses waktu yang panjang. Semakin lama, pengenalan akan semakin dalam atau sempurna. Untuk terus mengenal dalam waktu yang lama dibutuhkan kesetiaan agar tidak berpaling meninggalkan Tuhan.


Kesetiaan adalah aspek yang sangat dicari dalam kehidupan seseorang.
Amsal 20:6 (TB)  Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?
Marilah kita mendedikasikan hidup kita untuk mengabdi kepada Tuhan dalam kesetiaan agar kita dapat mengenal Tuhan secara pribadi dan intim. Selamat beraktifitas dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages