Kota Yang Kudus



Jumat, 13 September 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 45-48

Yehezkiel 48:35 (TB)  Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU."

Yehezkiel menerima penglihatan tentang zaman baru yang ditulis dalam Yehezkiel 40-48, di antaranya adalah tentang Bait Suci yang baru dan kota yang kudus. Dalam Yehezkiel 48:35, nama kota yang kudus itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU. Mengenai kota yang kudus direferensikan kepada Wahyu 21:12-13, yaitu Yerusalem Baru yang akan terjadi di akhir zaman, sesudah akhir dunia.

Yerusalem Baru adalah kota dalam arti rohani, di mana seluruh penduduknya hidup dalam kekudusan dan menyembah kepada Tuhan sehingga disebut kota yang kudus dan TUHAN HADIR DI SITU. Yerusalem Baru juga dapat diartikan sebagai sorga. Dalam mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua (akhir zaman), orang percaya harus menyiapkan diri agar ketika Tuhan Yesus datang dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menempati Yerusalem Baru.

Bagaimana persiapan yang harus kita lakukan?

1. Hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa.
Suatu kota akan disebut kudus apabila semua penduduknya kudus. Hanya orang-orang yang hidup dalam kekudusan yang akan menempati Yerusalem Baru.

1 Petrus 1:14-16 (TB)  Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. 

2 Petrus 3:11-12 (TB)  Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.

2. Mengalami persekutuan dan kehadiran Tuhan secara pribadi.
Persekutuan dengan Tuhan terwujud melalui kesetiaan dalam ibadah baik secara pribadi (saat teduh, berdoa dan merenungkan firman Tuhan), maupun ibadah bersama dalam gereja. Sedangkan kehadiran Tuhan secara pribadi dan jemaat dialami ketika kita menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran.

1 Korintus 15:58 (TB)  Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Mazmur 1:1-2 (TB)  Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Yohanes 4:24 (TB)  Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Kota dalam arti sederhana adalah sekumpulan orang yang hidup dalam komunitas.
Jika kita mau membangun keluarga yang kudus ... setiap anggota keluarga harus hidup kudus dan menyembah Tuhan.
Jika kita mau membangun gereja yang kudus ... setiap jemaat harus memelihara kekudusan dan menyembah Tuhan.
Jika kita mau membangun kota yang kudus ... setiap gereja (jemaat) harus hidup dalam kekudusan dan menyembah Tuhan. Mungkin kita dapat berkata, mustahil untuk membangun gereja atau kota yang kudus. Tetapi sesungguhnya jika didapati sepuluh orang benar saja, maka Tuhan akan menyelamatkan Sodom dan Gomora. Jadi jangan pesimis dengan kuantitas, melainkan terus membangun kualitas hidup yang kudus dan menyembah Tuhan.


Kota Yerusalem Baru akan disebut namanya: TUHAN HADIR DI SITU.
Kita akan mengalami kehadiran Tuhan secara pribadi, dalam keluarga, dalam gereja dan komunitas (kota) kita bila kita hidup dalam kekudusan dan menyembah Tuhan sebagai Tuhan dan Raja dalam kehidupan kita. Kita akan mengalami suasana sorga hadir dalam kehidupan kita. Amin. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages