Tujuan Ujian Hidup




Sabtu, 17 Agustus 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 19-21

Yeremia 20:12 (TB)  Ya TUHAN semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Mengapa Tuhan menguji orang benar? Mengapa bukan hanya perbuatan yang dilihat Tuhan, tetapi juga batin dan hatinya?

1. Ujian dari Tuhan bertujuan untuk memurnikan.
Ujian dari Tuhan bukanlah sebuah hukuman melainkan untuk memurnikan motivasi, isi hati dan batin kita.

Mazmur 66:10 (TB)  Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.
Yesaya 48:10 (TB)  Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan.
Zakharia 13:9 (TB)  Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"

Hasil dari ujian Tuhan adalah iman yang murni dan tulus di hadapan Tuhan. Seringkali ujian datang berupa masalah atau penderitaan bukan akibat dosa, melainkan bertujuan untuk memurnikan. Ayub adalah salah satu contoh orang benar yang mengalami ujian iman. Hasilnya adalah iman yang murni, percaya kepada Tuhan bukan karena berkat.

2. Ujian dari Tuhan bertujuan untuk menaikkan level iman.
Seseorang yang menjalani ujian akan memiliki dua kemungkinan, berhasil atau gagal. Bila ia berhasil maka akan naik level imannya, tetapi bila gagal ia kembali mengalami ujian lainnya. Seperti seorang murid menghadapi ujian, tujuan sebenarnya adalah bukan untuk mempersulit tetapi supaya naik kelas.

Yeremia 17:10 (TB)  Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

Emas atau perak murni nilainya jauh lebih tinggi dan berharga daripada yang tidak murni. Jika kita mau menjadi pribadi yang lebih bernilai, jalanilah setiap ujian yang Tuhan izinkan sekalipun harus melewati penderitaan tetapi tujuan akhirnya adalah menaikkan level iman.


Ada perbedaan murid yang malas dengan murid yang rajin. Murid yang malas membenci ujian tetapi murid yang rajin menyukai ujian. Hasilnya tentu berbeda, murid yang rajin akan memperoleh hasil yang lebih baik. Hadapilah setiap ujian dalam hidup dengan rajin dan semangat, karena di akhir semuanya iman yang murni dan naik level imannya. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages