Menjadi Penyambung Lidah Tuhan



Kamis, 15 Agustus 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 13-15

Yeremia 15:19 (TB)  Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku, dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.

Panggilan seorang nabi adalah menyampaikan firman Tuhan atau menjadi penyambung lidah bagi Tuhan. Ada syarat utama yang harus dipenuhi yaitu mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina atau dengan kata lain menjaga perkataan dari dosa dan hal yang sia-sia.

Kita dipanggil menjadi alat (utusan) Tuhan bagi orang-orang di sekitar kita. Mengapa kita harus menjaga perkataan kita?

1. Perkataan keluar dari hati.
Lukas 6:45 (TB)  Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

2. Perkataan menentukan masa depan.
1 Petrus 3:10 (TB)  "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Amsal 18:21 (TB)  Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

3. Perkataan yang baik memberkati orang lain.
Efesus 4:29 (TB)  Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

4. Perkataan mencerminkan Tuhan dalan hidup kita.
Yakobus 3:9-10 (TB)  Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
Jika kita percaya kepada Tuhan maka seharusnya setiap perkataan yang keluar dari mulut kita adalah perkataan berkat, bukan perkataan kutuk.

Marilah kita renungkan bagaimana dengan perkataan yang kita ucapkan setiap hari? Apakah masih ada perkataan kotor atau kutuk? Jagalah lidah kita dari berkata-kata kotor karena kehidupan kita mencerminkan Tuhan. Jika kita sungguh-sungguh percaya dan mengasihi Tuhan, maka setiap perkataan kita adalah perkataan berkat. Dengan demikian kita bisa menjadi penyambung lidah bagi Tuhan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages