Naik Ke Bukit Doa




Selasa, 2 April 2019

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 13-15

2 Samuel 15:30 (TB)  Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis.

Absalom, anak Daud memberontak kepada Daud. Ia telah mrngambil hati orang Israel sehingga mereka berpihak kepadanya. Sementara itu Daud melarikan diri beserta orang-orangnya keluar dari Yerusalem. Beban dan pergumulan Daud begitu dalam sebab ia sangat mengasihi Absalom, tetapi justru Absalom memberontak kepada raja. Ke manakah Daud membawa pergumulannya dan bagaimanakah sikapnya ketika ia mengalami pergumulan yang berat?

1. Daud mendaki Bukit Doa

Istilah Bukit Doa adalah gambaran dari bukit Zaitun. Tempat ini adalah bukit yang sama, yang digunakan Yesus saat berdoa dan bergumul di taman Getsemane. Taman Getsemane terletak di bukit Zaitun. Baik Daud maupun Yesus ketika mengalami masalah yang berat naik ke bukit Zaitun. Sehingga bisa kita simpulkan ketika datang pergumulan dan masalah yang berat, naiklah ke Bukit Doa, yaitu datang dan bersekutu dengan Tuhan.

Matius 11:28 (TB)  Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

2. Daud datang dengan berkabung.
Mengenakan selubung kepala adalah tanda berkabung. Ketika Daud beserta orangnya naik ke bukit Zaitun, mereka sedih dan berkabung atas masalah yang terjadi yaitu pemberontakan Absalom. Mereka mendaki gunung dengan sedih sambil menangis.
Ketika mengalami masalah berat, ada baiknya menangis di hadapan Tuhan. Air mata merupakan salah satu cara Tuhan untuk mengangkat beban hidup sehingga kita mengalami kelegaan.

Ratapan 2:18 (TB)  Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!
Mazmur 56:9 (TB)  Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?

3. Daud datang dengan merendahkan diri.
Daud beserta pengikutnya naik ke bukit Zaitun berjalan dengan tidak berkasut. Daud merendahkan diri dan menghormati kekudusan Tuhan. Ketika mengalami pergumulan hidup, datanglah kepada Tuhan dengan merendahkan diri dan menghormati kekudusan Tuhan. Akuilah kedaulatan Tuhan dalam kehidupan kita. Sadarilah bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan Tuhan.

Amsal 3:5-6 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
1 Petrus 5:6 (TB)  Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

Semua orang yang sedang mengalami masalah dan pergumulan dalam hidup, datanglah kepada Tuhan, berkabunglah dan merendahkan diri agar kuasa Tuhan menjadi nyata atasmu. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages