Berseru Dalam Kesesakan




Jumat, 5 April 2019

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 22-24

2 Samuel 22:7 (TB)  Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.

Pernahkah Anda mengalami sesak nafas atau berada dalam ruangan tetutup dan pengap? Daud mengalami kesesakan ketika ia dalam pelarian. Tetapi ketika ia berseru kepada Tuhan, Ia memberi kelepasan sehingga Daud membuat nyanyian syukur.
2 Samuel 22:1 (TB)  Daud mengatakan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul.

Musuh yang sedang kita hadapi saat ini mungkin bukanlah orang yang ingin membunuh kita, tetapi intimidasi, masalah keluarga, masalah penyakit, masalah pekerjaan, masalah keuangan dan permusuhan/perpecahan. Semua masalah tersebut bisa berlarut-larut seakan-akan membelenggu kita sehingga rasanya seperti sesak nafas. Itulah kesesakan yang sedang kita alami.

Bagaimana kita menyikapi kesesakan yang kita alami?

1. Berseru kepada Tuhan
Kata berseru berbeda dengan berkata. Berseru lebih menekankan intonasi yang keras, perkataan yang sungguh-sungguh atau jeritan kita meminta pertolongan. Bila kita memanggil seseorang dengan pelan mungkin suara kita tidak terdengar. Tetapi dalam keadaan terdesak mungkin kita akan memanggil dengan berseru supaya orang tersebut mendengar.
Berseru kepada Tuhan menggambarkan dalam situasi yang terdesak, tiada yang dapat menolong selain Tuhan sendiri. Di situlah kita berseru dengan segenap hati kepada Tuhan.
Pernahkah kita sekian waktu berdoa tetapi seakan-akan Tuhan tidak mendengar? Inilah waktunya berseru, sebuah teriakan doa dengan segenap hati dan kesungguhan.

2. Mendekat kepada Tuhan
Daud berkata, "Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya." (2 Samuel 22:7).
Kunci suara (seruan) kita didengar oleh Tuhan apabila kita berada dalam bait-Nya atau dekat dengan telinga-Nya. Ini berarti dalam kesesakan kita harus dekat dan dalam persekutuan dengan Tuhan. Ketika mengalami kesesakan, jangan menjauh dari Tuhan dan mencari pertolongan dunia. Sebaliknya mendekat kepada Tuhan supaya kita bisa mendengar suara-Nya, sebuah jawaban atas seruan doa kita.
Mazmur 145:18 (TB)  TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Mari kita melihat diri kita masing-masing, apakah sedang mengalami kesesakan? Apakah kita sudah berseru dan mendekat kepada Tuhan dalam kesetiaan? Percayalah Tuhan pasti mendengar seruan kita, dan nantikanlah pertolongan dari Tuhan. Amin. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages