Menyambut Datangnya Kemuliaan Tuhan



Rabu, 1 Mei 2019

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Taw 7-9

2 Tawarikh 7:1 (TB)  Setelah Salomo mengakhiri doanya, api pun turun dari langit memakan habis korban bakaran dan korban-korban sembelihan itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi rumah itu.

Kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Tuhan ketika pentahbisan Bait Suci. Dalam peristiwa tersebut ada beberapa hal yang menyebabkan kemuliaan Tuhan turun atas umat Tuhan.

1. Mempersembahkan korban bakaran.

"Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana. Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam." (Imamat 6: 12-13)

Umat Tuhan harus membawa ternak yang terbaik, sebelum disembelih tangan si pemilik harus diletakkan di atas kepala ternak tersebut. Ini melambangkan bahwa kita sudah binasa, tetapi karena kemurahan Allah, Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah telah menebus kita dan memberikan kepada kita hidup yang baru. Korban bakaran adalah simbol pernyataan syukur karena telah diperdamaikan dengan Allah.
Dalam Perjanjian Baru, korban bakaran yang kita berikan dalam bentuk pengucapan syukur melalui puji-pujian atas karya Tuhan dalam kehidupan kita.

2. Mempersembahkan korban sembelihan.

Mazmur 51:19 (TB) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Korban sembelihan adalah menyalibkan keinginan daging yaitu pertobatan setiap hari. Korban sembelihan akan mendatangkan kerendahan hati setiap saat dan mengakui kebesaran Tuhan dalam kehidupan kita. Ketika kita hidup dalam pertobatan, kerendahan hati dan menyalibkan keinginan daging, maka yang akan bertambah kuat adalah keinginan roh yang seturut dengan Roh Kudus. Keinginan Roh Kudus akan membawa kita dari kemuliaan kepada kemuliaan.

2 Korintus 3:18 (TB)  Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

3. Mempersembahkan doa syafaat.

Dalam prosesi pentahbisan Bait Suci, Salomo mempersembahkan doa di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel (2 Taw 6:12).
Artinya Salomo mempersembahkan doa kepada Tuhan mewakili jemaah Israel.

A. Tujuan atau alamat doa adalah kepada Tuhan.
Salomo membawa umat Israel fokus kepada Tuhan melalui doanya. Tidak ada lagi ilah atau sesembahan lain selain Tuhan sendiri.
Demikianlah ketika kita berdoa harus fokus kepada Tuhan, bukan kepada manusia, hamba Tuhan atau sesuatu yang kita andalkan.

B. Isi doa adalah syafaat untuk umat.
Doa Salomo yang tertulis dalam 2 Taw 6:12-42 adalah doa syafaat.
Salomo memohon kemurahan Tuhan untuk umat Israel. Salomo memohon kepada Tuhan, jika umat Israel menaikkan doanya di Bait Suci, kiranya Tuhan mendengar. Itulah salah satu fungsi Bait Suci adalah menjadi rumah doa.
Ketika kita berdoa jangan hanya untuk doa-doa pribadi atau kebutuhan kita. Berdoalah untuk orang lain dan umat Tuhan supaya kemuliaan Tuhan turun.

Banyak orang Kristen merindukan kemuliaan Tuhan turun dalam hidupnya atau gerejanya, tetapi mereka tidak melakukan sesuatu.
Hari ini kita belajar dari Salomo, untuk menyambut kemuliaan Tuhan berikanlah persembahan korban bakaran (ucapan syukur), korban sembelihan (pertobatan dan kerendahan hati) dan persembahan doa (doa syafaat bagi orang lain).
Kiranya Tuhan berkenan atas doa kita dan menyatakan kemuliaan-Nya. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages