Pewahyuan Tuhan

Kamis, 25 Mei 2017 - Doa Puasa Hari 18

Bacaan: Kejadian 6-7

Karena hubungannya yang dekat dengan Tuhan, Nuh menjadi pribadi yang mengalami keuntungan dari pewahyuan Tuhan. Pada masa bumi penuh dengan kejahatan, Nuh menjaga kehidupan yang benar dan setia. Seperti dijelaskan dalam Kejadian 6:8, "Nuh menemukan kasih karunia di mata Tuhan." Di saat Tuhan ingin menghancurkan bumi, Tuhan menyelamatkan Nuh dan keluarganya dengan memberitahukan rencana-Nya, memberikan satu petunjuk yang jelas tentang bagaimana agar selamat dari banjir, dan waktu yang sempurna untuk menyiapkan segala sesuatu. Nuh taat pada Tuhan seperti dijelaskan dalam Kejadian 6:2 "Nuh melakukan tepat seperti perintah Tuhan." Nuh mengerti pentingnya pewahyuan dari Tuhan, dan ketaatannya membawa keselamatan bagi seluruh keluarganya.

Sesungguhnya, pewahyuan Tuhan adalah sebuah keuntungan yang Tuhan ingin berikan pada mereka yang memiliki hubungan yang dekat dengan-Nya. Melalui kisah kehidupan Nuh, kita belajar bahwa pewahyuan Tuhan memberikan hikmat dan strategi yang tidak terpikirkan oleh kita. Namun demikian, mengetahui pewahyuan Tuhan tidak ada artinya jika kita tidak mengambil langkah untuk percaya dan mengikuti semua perintah-Nya. Bayangkan membangun sebuah bahtera pada hari yang cerah tanpa sedikitpun tanda-tanda akan hujan! Nuh tetap percaya dan taat pada Tuhan sekalipun perintah Tuhan terlihat begitu aneh.

Dalam dunia yang dipenuhi dengan ketidak pastian, kita membutuhkan pewahyuan Tuhan untuk menuntun kita lebih dari sebelumnya. Kasih setianya selalu baru bagi kita setiap pagi, demikian juga dengan pengertian dan pewahyuan-Nya. Apakah kita bersedia memberikan waktu untuk menerima pengertian baru dari-Nya setiap hari?

Pokok Doa:
Mari mendekat pada Tuhan, mendengarkan pewahyuan-Nya dan berjalan menurut bimbingan-Nya.

(Disalin dari Panduan Doa Puasa 40 Hari IFGF 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages