Memberkati Pelayan Firman Tuhan




Senin, 2 Desember 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Galatia 4-6

Galatia 6:6 (TB)  Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

Gaya hidup modern saat ini cenderung egois dan kurang menghargai orang lain. Hal ini juga mempengaruhi nilai-nilai pelayanan di dalam gereja. Jika kita mau membangun pelayanan yang berorientasi pada manusia dan bukan fisik, marilah kita belajar prinsip-prinsip Alkitab dalam pelayanan. Salah satu prinsip yang diajarkan Rasul Paulus adalah menghargai dan membagi berkat kepada pelayan firman Tuhan (Gal 6:6).

1. Mengucapkan terima kasih.
Banyak orang telah diberkati melalui firman Tuhan yang disampaikan melalui ibadah di gereja atau di kelompok kecil. Sepanjang kita bisa berinteraksi dengan pelayan firman, ada baiknya kita mengucapkan terima kasih apabila firman Tuhan yang disampaikan yang memberkati, membangun, menegur atau mengingatkan kita. Kita bisa mengucapkan secara langsung atau melalui media sosial yang kita punya. Hal ini bisa menjadi kesaksian bahwa mendengar firman Tuhan tidak sia-sia dan akan memotivasi orang lain juga untuk setia datang dalam ibadah.

2. Menghormati pelayan Firman.
Mereka yang menjadi pelayan Firman sesungguhnya adalah alat Tuhan untuk berbicara kepada kita. Mereka menerima otoritas yang Tuhan berikan. Sikap yang sebaiknya kita berikan adalah menaruh hormat dan tidak memandang rendah.
Jika kita memandang rendah atau mengusik otoritasnya, maka bukan berkat yang kita dapat tetapi kutuk. Salah satu kejadian yang menjadi pelajaran bagi kita adalah pemberontakan Miryam kepada Musa.
Bilangan 12:8-10 (TB)  Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"
Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

3. Mentaati pemimpin.
Sukacita terbesar seorang pelayan firman Tuhan adalah melihat orang-orang yang menerima firman Tuhan, taat melakukan dan mengalami perubahan hidup. Pelayan firman Tuhan seperti seorang pembangun yang terus menyusun setiap batu menjadi sebuah bangunan yang indah.
Ibrani 13:17 (TB)  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

4. Membagi berkat.
Dalam Perjanjian Lama, Allah telah menetapkan kaum Lewi untuk melayani Tuhan. Mereka tidak bekerja seperti suku-suku yang lain. Tetapi mereka mendapatkan penghidupan dari persembahan dan persepuluhan dari umat Israel. Di masa sekarang, masih ada orang-orang yang memberikan hidupnya sepenuh waktu untuk melayani Tuhan. Tanggung jawab kita sebagai jemaat adalah memperhatikan dan mendukung kehidupan mereka agar tetap sejahtera dalam melayani Tuhan.
1 Timotius 5:18 (TB)  Bukankah Kitab Suci berkata: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik," dan lagi "seorang pekerja patut mendapat upahnya."

Ada sebuah gereja kecil di lereng pegunungan. Mayoritas jemaat adalah para petani dan peternak. Mereka hidup sederhana tetapi rukun dan menghargai satu dengan yang lain. Mereka selalu haus untuk beribadah dan menerima pengajaran. Sekalipun sudah lelah bekerja seharian, setiap acara PA, doa atau persekutuan selalu penuh dengan jemaat yang datang. Setiap ibadah minggu, mereka selalu datang lebih awal dan tidak pernah terlambat. Tidak jarang setiap hari Minggu, mereka membawa hasil tanah mereka untuk dibagikan kepada hamba Tuhan yang melayani Firman Tuhan maupun jemaat yang membutuhkan. Mereka masing-masing mempunyai Alkitab dan membaca dengan rutin setiap hari. Tetapi bagi mereka, firman Tuhan yang dibagikan dalam ibadah merupakan vitamin atau pesta rohani bersama jemaat yang lain. Kehidupan mereka yang penuh kasih telah menjadi kesaksian dan banyak orang-orang dari desa-desa yang jauh ikut beribadah bersama dengan jemaat tersebut.


Sesungguhnya keadaan jemaat seperti di atas adalah perwujudan dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. Mereka mewujudkan kehidupan bergereja seperti gereja yang mula-mula. Marilah kita "back to basic" dan salah satu bagiannya adalah menghormati dan memberkati pelayan Firman. Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages