Cinta Uang





Selasa, 10 Desember 2019

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Tim 4-6

1 Timotius 6:10 (TB)  Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Uang alat transaksi dimana kita bisa membeli atau menjual barang dan jasa. Zaman dahulu ada perdagangan barter yaitu jual atau beli barang, sama-sama mendapatkan barang yang setara nilainya. Untuk menyederhanakan dipakailah uang yang diterima sebagai alat pembayaran yang umum di seluruh dunia berdasarkan mata uang negara masing-masing. Saat ini uang telah berkembang menjadi uang digital seperti OVO, Gopay dan sebagainya. Semakin banyak orang yang bepergian dengan membawa seminim mungkin uang cash karena uang mereka tersimpan dalam rekening.

Uang bukan dosa, tetapi sikap yang salah terhadap uang adalah dosa.
1 Timotius 6:10 (FAYH)  Karena cinta akan uang adalah langkah pertama menuju kepada segala jenis dosa. Bahkan beberapa orang berpaling dari Allah karena cinta akan uang. Akibatnya, mereka mencelakakan diri sendiri.

1. Akar dari segala kejahatan adalah cinta akan uang.

Taruhlah uang di tanganmu, tetapi jangan di hatimu. Ketika kita menaruh uang di tangan maka kita bisa mengatur uang untuk menuruti keinginan kita. Tetapi cinta uang berarti menaruh uang di dalam hati, uang akan mengatur hidup kita. Dengan kata lain akan menjadi budak uang.

Karena cinta uang, ketika kesulitan uang  akan melakukan hal kriminal dan serakah misalnya mencuri, merampok, manipulasi dan korupsi. Karena cinta uang, ketika banyak uang timbul keinginan dan melakukan hal-hal untuk memuaskan diri dengan kemewahan, pesta pora, kemabukan, hedonisme, dan berbagai dosa yang lain. Intinya cinta uang adalah langkah pertama menuju kejahatan.

2. Berpaling dari Allah karena cinta uang.

Mencintai uang artinya menjadikan uang sebagai berhala sehingga menjadikan uang sebagai prioritas utama yang dicari di dalam dunia.

Karena cinta uang, orang menggunakan berhala untuk mendapatkan uang dan kekayaan dalam bisnis dan pekerjaan. Karena cinta uang, orang melupakan Tuhan, tidak berdoa dan beribadah tetapi mengutamakan mencari uang. Dengan alasan sibuk, banyak orderan sehingga lupa kepada Tuhan Sang Pemberi Berkat.

Bagaimana agar kita dapat menjaga hati terhadap sikap cinta uang?

1. Sadarilah bahwa Tuhan yang memberikan berkat dan kekayaan, bukan semata-mata kerja keras kita.

Ulangan 8:17-18 (TB)  Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Amsal 10:22 (TB)  Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

2. Gunakan uang untuk memuliakan Tuhan.

Banyak cara untuk memuliakan Tuhan dengan uang kita, antara lain melalui persepuluhan dan persembahan, mendukung pekerjaan Tuhan dan  menolong orang lain yang membutuhkan.

Amsal 3:9-10 (TB)  Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,
maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

3. Carilah harta di Sorga.

Matius 6:19-21 (TB)  "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Akhirnya jangan beri kesempatan hati kita untuk mencintai uang, tetapi berikanlah hati kita sepenuhnya untuk mencintai Tuhan, maka Tuhan yang akan bekerja mendatangkan berkat dalam hidup kita. Selamat bekerja, Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages