Malu Bertanya Sesat Di Jalan



Senin, 21 Oktober 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Markus 7-9

Markus 9:32 (TB)  Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.

Ada sebuah peribahasa "malu bertanya sesat di jalan", artinya segan bertanya
berarti kita akan rugi sendiri karena persoalan yang dihadapi tidak ditemukan jalan keluarnya.

Ketika Yesus mengajarkan tentang penderitaan-Nya, murid-murid-Nya malu bertanya. Dalam FAYH disebut "tidak berani bertanya" dalam BIMK disebut "takut bertanya".
Markus 9:31 (TB)  sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
Akibatnya ketika Yesus benar-benar mengalami penderitaan tersebut mereka tidak mengerti (sesat), bahkan menyangkal imannya. Iman mereka terguncang karena tidak siap guru dan pemimpin mereka ditangkap, padahal semuanya sudah beberapa kali disampaikan oleh Yesus.

Apa yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut?

1. Bertanya bukan berarti bodoh.
Orang yang bertanya justru menunjukkan kejujurannya bahwa ia tidak tahu, orang yang tidak tahu bukan berarti bodoh tetapi menginginkan penjelasan yang lebih detail sehingga pemahamannya semakin akurat.

2. Jangan berlagak pintar.
Orang yang berlagak pintar atau "sok tahu" digambarkan dengan peribahasa "tong kosong berbunyi nyaring" atau "air beriak tanda tak dalam". Orang yang berlagak pintar pasti malu bertanya, padahal ia sungguh-sungguh tidak tahu.

3. Kita perlu komunitas untuk berbagi dalam memahami firman Tuhan.
Firman Tuhan berbicara tentang kekekalan, sebab itu jangan menganggap remeh. Lebih baik kita punya komunitas untuk berbagi untuk mempelajari dan memahami firman Tuhan. Dan jangan malu apabila pengetahuan kita masih dangkal.
Roma 14:1 (TB)  Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya.

4. Jangan terima mentah-mentah semua pengajaran rohani melalui internet.
Tidak semua pengajaran yang kita peroleh di internet itu benar. Kita harus bisa menyaring mana yang benar dan mana yang tidak. Sebab si penyesat juga menggunakan internet untuk menyesatkan seluruh manusia di dunia. Sebaiknya kita meminta nasehat dari pemimpin atau gembala kita tentang situs mana yang menyesatkan atau jika mendapati suatu pengajaran yang aneh.


Jangan malu bertanya supaya tidak tersesat. Terutama jika berhubungan dengan hal-hal yang rohani, bertanyalah kepada pemimpin atau gembala Anda. Milikilah komunitas yang membangun di mana Anda bisa berbagi untuk memahami firman Tuhan. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages