Gunakan Kesempatan Dengan Baik




Senin, 28 Oktober 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Lukas 13-15

Lukas 13:8-9 (TB)  Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Yesus memberikan perumpamaan tentang kesempatan yang diberikan supaya berubah.
Lukas 13:6-7 (TB)  Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Tetapi pengurus kebun anggur itu meminta kepada kepada pemilik lahan agar diberikan kesempatan setahun lagi untuk mencangkul dan memupuk pohon ara, jika setahun lagi tidak berbuah bolehlah pohon ara itu ditebang.

Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan tersebut.

1. Kesempatan untuk bertobat diberikan kepada orang berdosa.
Sesungguhnya pohon ara tumbuh bukan di lingkungan kebun ara, melainkan di lingkungan kebun anggur. Seperti orang berdosa berada di lingkungan orang benar. Artinya Tuhan memberikan kesempatan bagi orang berdosa untuk menjadi orang benar jika ia mau bertobat. Walaupun berbeda dari pohon di sekitarnya, pemilik kebun akan bersukacita bila melihat pohon ara berbuah. Ini adalah kasih karunia, yaitu kesempatan yang Tuhan berikan kepada orang berdosa supaya bertobat.

2. Kesempatan itu dibatasi oleh waktu.
Kesempatan yang diberikan kepada pohon ara untuk berbuah hanyalah satu tahun. Jika lewat dari satu tahun pohon ara tetap tidak berbuah, maka dengan terpaksa ia ditebang.
Demikianlah Tuhan memberi kesempatan kepada kita, selagi kita hidup berarti masih ada kesempatan. Tetapi jika kita meninggal berarti berakhirlah kesempatan itu. Oleh sebab itu gunakan kesempatan selama kita hidup untuk bertobat dan berbuah bagi Tuhan, karena kita tidak tahu kapan kita meninggal.

3. Mengisi kesempatan dengan dedikasi untuk berubah menjadi lebih baik.
Mencangkul dan memberi pupuk berbicara proses perubahan hidup. Mencangkul tanah yang keras berbicara tentang perubahan hati dari hati yang lama dan keras menjadi hati yang baru dan lembut. Memberi pupuk berbicara tentang nutrisi rohani yaitu ibadah baik secara pribadi maupun bersama jemaat. Membaca dan merenungkan firman Tuhan adalah makanan rohani yang dapat mempercepat pertumbuhan rohani, pertobatan dan pembuahan. Semua harus dilakukan dengan baik, yaitu dedikasi (niat yang sungguh-sungguh).


Beberapa tahun yang lalu sempat menjadi viral pujian rohani "Hidup adalah kesempatan". Selagi masih hidup, selagi masih kuat gunakan kesempatan untuk melayani Tuhan.
Siapapun Anda yang membaca renungan ini, sesungguhnya Tuhan memberi kesempatan kepada Anda untuk berubah menjadi lebih baik dan menghasilkan buah. Oleh sebab itu jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan. Selamat beraktifitas, Tuhan memberkati. (Ps.BW)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages