Keterbatasan Bukan Penghalang




Selasa, 29 Oktober 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Lukas 16-18

Lukas 18:42 (TB)  Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"

Dikisahkan ketika Yesus dalam perjalanan hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis. Tetapi ketika mendengar "Yesus orang Nazaret lewat" segera bangkit imannya untuk meminta pertolongan kepada Tuhan.

1. Keterbatasan tidak menghalangi pengenalan akan Tuhan.
Apakah respon orang buta tersebut ketika mendengar Yesus orang Nazaret lewat? Ia berkata, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!". Bahkan ketika murid Yesus menegor supaya ia diam, justru semakin keras ia berseru.

Sekalipun buta, ia memiliki pengenalan akan Tuhan. Ia tahu bahwa Yesus Anak Daud, bahwa Ia Tuhan yang mengasihi umat-Nya. Orang buta itu tidak dapat melihat apalagi membaca kitab Taurat, tetapi keterbatasan fisiknya bukan berarti penghalang untuk mengenal Tuhan. Ia mungkin telah mendengar kesaksian orang-orang tentang Yesus sehingga memiliki pengenalan yang baik akan Tuhan.

Saudaraku, mungkin kita memiliki keterbatasan fisik, pendidikan, kekayaan, masa lalu dan sebagainya. Tetapi jangan ijinkan itu menghalangi pengenalan akan Tuhan. Justru dalam keterbatasan kita akan memiliki kepekaan yang lebih tajam untuk mengenal Tuhan. Keterbatasan bukan penghalang untuk menjadi sukses.

2. Keterbatasan tidak menghalangi iman.
Yesus berhenti dan menyuruh membawa orang buta itu kepada-Nya. Ketika ia berada di dekat-Nya, Yesus bertanya kepada-Nya:
Lukas 18:41 (TB)  "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang itu: "Tuhan, supaya aku dapat melihat!"

Orang yang tidak menyerah dalam keterbatasan sesungguhnya akan menarik bagi Tuhan sehingga Ia akan melakukan mujizat untuk meruntuhkan "tembok keterbatasan" tersebut. Iman orang buta tersebut percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya, sebab Yesus adalah Tuhan. Di sini kita melihat bahwa apabila kita memiliki penglihatan rohani (iman) akan disusul dengan penglihatan jasmani.

Lihatlah dengan iman, segala yang kita percaya secara rohani, sekalipun secara mata jasmani belum terlihat. Saatnya akan menjadi nyata bila kita tetap percaya semuanya bisa terjadi.

3. Karena iman mengalami lebih dari sekedar mujizat.
Lukas 18:42-43 (TB)  Lalu kata Yesus kepadanya: "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!"
Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah.

Mujizat yang dialami orang buta tersebut bukan hanya dapat melihat, melainkan diselamatkan, bersaksi, memuliakan Allah dan orang lain yang melihatnya juga percaya dan memuliakan Allah.

Tujuan akhir iman bukan hanya mujizat, melainkan keselamatan dan kesaksian bagi semua orang sehingga mendatangkan kemuliaan bagi Tuhan.

Apapun keterbatasan yang ada dalam kehidupan Anda: tidak menghalangi pengenalan akan Tuhan, tidak menghalangi iman, dan iman Anda akan mengerjakan lebih dari sekedar mujizat melainkan keselamatan dan kesaksian yang memuliakan Tuhan. Haleluya, Tuhan memberkati. (Ps.BW)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages