Kehilangan Kemuliaan Allah



Sabtu, 2 September 2017

1 Samuel 4:21-22 (TB) Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" — karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.
Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."

Tabut Allah melambangkan kehadiran TUHAN di tengah-tengah umat-Nya. Ketika Tabut Allah dirampas oleh bangsa Filistin, pengharapan Israel menjadi lenyap dan seakan-akan mereka hidup dalam kegelapan. Ketika Hofni dan Pinehas ditewaskan oleh tentara Filistin, imam Eli begitu kaget sehingga jatuh terlentang dan mati.
Istri Pinehas yang sedang hamil tua duduk berlutut dan melahirkan saat itu juga. Anak yang dilahirkan diberi nama Ikabod yang artinya telah lenyap kemuliaan Tuhan dari Israel.

Ketika kita hidup dalam dosa, tidak mengalami hadirat Tuhan dan tidak memiliki persekutuan dengan Tuhan sesungguhnya telah kehilangan kemuliaan Tuhan.
Roma 3:23 (TB) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

Betapa susahnya bila hidup dalam kegelapan. Bila kita sudah terbiasa menggunakan listrik sebagai sumber penerangan dan aktifitas, namun tiba-tiba listrik diputus tentu kita akan merasakan sangat kesusahan. Demikian pula seseorang yang diselamatkan, menikmati persekutuan dengan Tuhan, tetapi kemudian terputus hubungan dengan Tuhan karena dosa dan meninggalkan Tuhan, secara batin sesungguhnya sangat menderita.

Oleh sebab itu jangan sampai kehilangan kemuliaan Tuhan, jangan terputus hubungan dengan Tuhan. Peliharalah Tabut Allah yaitu hadirat Tuhan dalam kehidupan kita. Melalui ibadah yaitu penyembahan dan doa baik pribadi maupun bersama, merenungkan firman Tuhan dan beribadah bersama jemaat, jauhi perbuatan dosa, sesungguhnya kita sedang memelihara hadirat Tuhan supaya tidak dirampas oleh musuh kita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages