Pemimpin Yang Seimbang




Rabu, 19 Juni 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 76-80

Mazmur 78:72 (TB)  Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya.

Sebuah kecelakaan bis kembali terjadi di tol Cipali pada hari Senin tanggal 27 Juni 2019. Kecelakaan bermula ketika ada seorang penumpang yang menyerang sopir bus dan berusaha merebut setir dari sopir bus. Akibatnya bus menjadi oleng dan tidak seimbang sehingga menabrak beberapa mobil dan truk. Korban dari kecelakaan ini adalah 12 orang tewas dan 37 orang luka-luka.

Ketidakseimbangan selalu menjadi awal penyebab masalah dalam segala bidang. Termasuk dalam bidang kepemimpinan. Jika ada pemimpin yang tidak seimbang dalam area kehidupannya, maka akan berdampak negatif kepada orang-orang yang dipimpinnya. Alkitab menulis bahwa Daud adalah orang yang memiliki keseimbangan dalam hidup sehingga ia menjadi seorang pemimpin dan raja yang sukses. Keseimbangan dalam hal apa saja yang dimiliki Daud? Berdasarkan Mazmur 78:72 ada 2 hal yaitu:

1. Ketulusan hati
Ketulusan hati berbicara tentang kekuatan internal atau dalam diri seseorang. Ketulusan hati berbicara tentang motivasi dan kerendahan hati untuk melayani, tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Ketulusan hati berbicara juga tentang kejujuran dan kekudusan serta hati nurani yang lembut, penuh belas kasihan dan mudah meresponi setiap nasehat atau teguran. Ketulusan hati akan senantiasa membawa seseorang di jalan kebenaran. Pemimpin yang tulus hati akan membangun atmosfir takut akan Tuhan dalam dirinya maupun orang-orang yang dipimpinnya.

2. Kecakapan tangan
Kecakapan tangan merupakan kekuatan yang eksternal atau yang terlihat dari dalam diri seseorang. Ini bisa berupa pengetahuan (hikmat), keterampilan, disiplin dan etos kerja yang rajin serta tangguh dalam menghadapi setiap permasalahan. Kecakapan tangan juga berbicara tentang profesionalisme dalam pekerjaan maupun pelayanan. Profesional juga berarti tidak mencampuradukkan kepentingan pribadi dan pekerjaan. Sebagai contoh, Presiden Joko Widodo dapat kita katakan sebagai seorang yang profesional karena tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri atau keluarga dari jabatannya. Semua anak-anak dan keluarganya dilarang mendapatkan pekerjaan / keuntungan karena jabatannya. Semua anak-anaknya melakukan bisnis jauh dari dunia politik dan pemerintahan.

Sebagai pemimpin kita membutuhkan keseimbangan yaitu ketulusan hati dan kecakapan tangan. Jika Anda adalah suami, Anda membutuhkan keseimbangan dua hal tersebut dalam memimpin keluarga. Demikian pula jika Anda adalah seorang pengusaha, karyawan, pelajar dan pelayan Tuhan. Keseimbangan akan membuat hidup Anda stabil, demikian juga orang-orang yang Anda pimpin akan merasa nyaman dan tenang dalam kepemimpinan Anda. Selamat beraktifitas sepanjang hari, Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages