Didikan Yang Keras




Minggu, 2 Juni 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 37-39

Ayub 39:19 (TB)  Ia memperlakukan anak-anaknya dengan keras seolah-olah bukan anaknya sendiri; ia tidak peduli, kalau jerih payahnya sia-sia,

Burung rajawali memiliki cara yang unik dalam melatih anak-anaknya bisa mandiri dan terbang tinggi. Dari mencarikan makanan, menyuapinya sampai mengajarkan mencabik-cabik daging buruan. Demikian pula dalam mengajarkan terbang, pertama-tama induk rajawali mulai merusak kenyamanan sarangnya. Ia mengajari anak-anaknya mengepak-ngepakkan sayapnya. Setelah bulu anak rajawali bertumbuh sempurna, ia membawa anak-anaknya terbang tinggi dan melepaskannya. Anak rajawali jatuh bebas dan mencoba mengepak-ngepakkan sayapnya. Sebelum jatuh sampai tanah, induk rajawali dengan sigap meraihnya dengan cakarnya dan membawanya kembali terbang tinggi. Demikianlah dilakukan berulang kali sampai anaknya bisa terbang bebas dan hidup mandiri.
Terkadang kita berpikir perlakuan induk rajawali begitu keras dan kejam kepada anak-anaknya. Tetapi apa yang dilakukannya ternyata menghasilkan kualitas yang mumpuni.

Pernahkah kita memperhatikan perbedaan latihan para satpam (hansip), prajurit (tentara) atau pasukan khusus (kopassus)? Pendidikan dan latihanlah yang membedakannya. Seorang anggota pasukan khusus mendapatkan latihan fisik dan mental yang paling berat. Tetapi outputnya mereka menjadi pasukan elit dan mumpuni, bahkan kemampuan mereka bisa mengalahkan ribuan prajurit.

Dari kisah rajawali dan latihan pasukan khusus tersebut, kita dapati bahwa didikan (disiplin) yang keras akan menghasilkan kualitas yang mumpuni. Kadang kita berpikir bahwa induk rajawali bertindak keras mendidik anak-anaknya atau komandan pasukan bertindak kejam dan sadis dalam melatih dan mendidik anggotanya. Tetapi semua itu bertujuan untuk menghasilkan kualitas. Kualitas burung rajawali di angkasa menjadi yang terbaik di antara semua burung. Demikian pula pasukan khusus (kopassus) menerima penghargaan sebagai pasukan terbaik di dunia.

Hal-hal yang kita bicarakan di atas, terjadi juga dalam kehidupan kita. Terkadang kita merasa Tuhan mendidik kita dengan keras, membawa kita memasuki lembah-lembah kekelaman, menantang bahaya bahkan diijinkan mengalami banyak kegagalan. Tetapi jikalau kita mau belajar menyadari seaungguhnya Tuhan sedang melatih kita bagaikan rajawali atau pasukan khusus. Akhir dari tujuan Allah, kita menjadi pribadi yang berkualitas di hadapan Tuhan dan manusia.

Jadi ... jangan mengeluh ketika Tuhan sedang mendidik kita, sekeras apapun. Sebagai Bapa yang baik, Dia tidak pernah berniat mencelakakan kita, tetapi Ia mendidik dengan keras untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Selamat hari Minggu, selamat beribadah dan melayani Tuhan. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages