Manfaat Puasa




Senin, 10 Juni 2019

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 31-35

Mazmur 35:13 (TB)  Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku.

Puasa yang dilakukan tanpa sebuah tujuan tidak akan mendatangkan pertumbuhan iman. Ketika Daud mendapati para musuhnya sakit atau menderita, Daud tidaklah bersukaria. Sebaliknya Daud bersedih, berkabung dan berpuasa. Ia berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan dan pemulihan mereka. Betapa mulianya hati Daud ... ia mau berkorban untuk musuh-musuhnya. Bukankah ini sejalan dengan kehendak Tuhan?
Matius 5:44 (TB)  Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

Kita akan melhat Mazmur 35:13, ada hal yang menarik "aku menyiksa diriku dengan berpuasa dan doaku kembali timbul dalam diriku". Ada saat di mana kita kehilangan belas kasihan dan kepedulian kepada orang lain. Ada saat di mana kita tidak lagi bisa berdoa buat orang lain, karena kesibukan atau ego yang kita miliki. Tetapi sesungguhnya Tuhan mau kita tetap menjadi berkat dan berdoa untuk orang lain, bahkan untuk orang-orang yang membenci kita.

Ketika kira berpuasa, doa kembali timbul dalam dadaku (di hatiku). Mengapa saat berpuasa menjadikan kita bisa berdoa dan berbelas kasihan kepada orang lain?

1. Puasa merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Saat merendahkan diri, menghancurkan sikap ego kita. Kita menyadari bahwa hidup kita tiada arti tanpa Tuhan. Saat merendahkan diri, kita mengakui kebesaran dan kuasa Tuhan dalam hidup kita.

2. Puasa memfokuskan kepada perkara rohani.
Puasa yang benar bukan hanya menahan haus atau lapar. Sebaliknya puasa yang benar adalah melaparkan manusia daging dan mengenyangkan manusia roh. Saat puasa memperbanyak waktu berdoa, menyembah dan merenungkan firman Tuhan.

3. Puasa menemukan kehendak Tuhan.
Tujuan yang tidak tepat saat puasa adalah mengingini sesuatu dan mendoakannya melalui puasa. Padahal puasa yang berkenan adalah mencari Tuhan dan menemukan kehendak-Nya dalam kehidupan kita. Puasa yang berkenan bukan memaksa Tuhan untuk memenuhi keinginan kita tetapi mentaati kehendak Tuhan. Salah satu kehendak Tuhan adalah mengasihi orang lain, bahkan musuh kita.

4. Puasa yang benar memunculkan belas kasihan.
Saat kita merasakan penderitaan sungguh-sungguh ketika puasa, Tuhan mengajarkan pula agar kita juga merasakan penderitaan mereka yang sakit dan berkekurangan. Dengan demikian hati kita akan timbul kembali belas kasihan dan berdoa untuk mereka.

Setiap mesin yang digunakan membutuhkan waktu untuk istirahat dengan service, ganti oli dan pengecekan secara berkala. Demikian pula sebaiknya kehidupan kita membutuhkan waktu secara berkala untuk berpuasa. Salah satu tujuan pentingnya adalah agar kita senantiasa menyelaraskan kehidupan kita kepada tujuan dan kehendak Tuhan. Bila ada hal-hal kecil yang tidak berkenan, segera kita bisa membereskannya. Ambillah waktu puasa, misal sehari dalam seminggu, dua minggu atau beberapa hari dalam sebulan. Dapatkan kekuatan dan pewahyuan yang baru ketika Anda berpuasa dengan sungguh-sungguh. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages