Membawa Nyanyian Syukur


Sabtu, 23 Juni 2018


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 96-100

Mazmur 100:4 (TB)  Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!

Kemarin saya dikuatkan ketika membaca kesaksian seorang hamba Tuhan yang melayani di sebuah desa di Sukoharjo. Dia berkorban banyak hal untuk merintis pelayanan di sana. Menanggung banyak hutang untuk operasional pelayanan dan setiap bulan berjuang untuk membayar cicilan rumah yang ditempati sebagai tempat ibadah. Sementara persembahan kasih yang diterima dari gereja sangat minim, tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga dengan ketiga anaknya. Oleh karena salah paham, ia pernah diusir jemaat dari gereja dan duduk termangu di lapangan kota Sukoharjo. Di situlah ia mendengar suara Tuhan bahwa Ia akan menolong, meneguhkan dan memeliharanya. Satu persatu mujizat mulai terjadi. Dengan susah payah istrinya bisa menyelesaikan pendidikan S2 Theologia dan akhirnya ia dan istrinya diterima menjadi dosen. Hutang dapat mereka lunasi dengan pertolongan Tuhan dan jemaat mulai mengalami pertumbuhan.

Panggilan untuk menjadi gembala memang tidak mudah. Seringkali jemaat yang datang bukan membawa ucapan syukur tetapi membawa segudang masalah. Sebagai gembala tidak bisa EGP (Emang gue pikiran), itu akan menjadi masalahnya juga, dipikirkan, didoakan dan digumulkan. Ia akan sangat bahagia bila melihat jemaat datang ibadah, memberi kesaksian atau persembahan untuk rumah Tuhan. Ia akan sangat bahagia bila melihat jemaat mendukung dan melayani Tuhan bersama. Ia akan sangat bahagia apabila jemaat membawa jiwa-jiwa baru. Ia akan sangat senang bila jemaat tidak mengeluh atau bersungut-sungut tetapi mengucap syukur.

Bayangkan dan renungkan bahwa Tuhan adalah gembala kita. Tuhan adalah gembala yang baik. Tidak salah bila kita berdoa membawa masalah dan pergumulan kita kepada-Nya, sehingga masalah kita akan menjadi masalah Tuhan. Tetapi sudahkah kita membawa ucapan syukur ketika kita datang kepada Tuhan? Daud menekankan hal ini, bila kita datang kepada Tuhan bawalah nyanyian syukur dan puji-pujian. Hal ini tentu akan sangat menyenangkan hati Tuhan. Berhentilah mengeluh, bersungut-sungut, marah atau bersedih ketika datang kepada Tuhan. Sebaliknya nyanyikanlah nyanyian syukur dan pujilah Tuhan karena kasih setia-Nya. Maka Sang Gembala yang Agung akan disukakan dengan segala korban pujian kita. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages