Membangunkan Fajar



Jumat, 15 Juni 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 56-60

Mazmur 57:8-9 (TB)  Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!

Pada zaman Kemah Musa, bangsa Israel mempersembahkan persembahan di waktu pagi dengan membakar ukupan yang menjadi bau wangi-wangian bagi Tuhan. Sedang pada zaman Pondok Daud, Daud mempersembahkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan di waktu pagi. Saat ini kita berada di zaman pemulihan Pondok Daud, di mana persembahan yang kita berikan kepada Tuhan bukan berupa korban sajian dan bakaran, melainkan pujian penyembahan kepada Tuhan.

Kisah Para Rasul 15:16 (TB)  Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan.

Dengan mempelajari Mazmur 57:8-9:

1. Kapan waktu yang terbaik?
Sebelum fajar terbit, yaitu jam 05.00 pagi dengan pertimbangan kita sudah cukup beristirahat. Bila kita mengatur kesibukan menyiapkan kebutuhan anak-anak sekolah, berarti sebelum jam 05.00 yaitu jam 04.00 atau 04.30 dengan konsekuensi harus istirahat lebih awal. Daud mengajarkan betapa pentingnya arti kedisiplinan. Sebagaimana prajurit ada apel pagi demikian pula kita sebagai prajurit Allah. Mengapa waktu pagi? Setiap hari adalah berkat Tuhan. Kita mengawali hari dengan mengucap syukur, memuji dan menyembah serta menyerahkan sepanjang hari ke dalam pimpinan Tuhan.

2. Kerinduan ada tetapi tubuh malas malas/mengantuk.
Pada umumnya hal ini yang terjadi. Ada kerinduan untuk bangun pagi, berdoa dan menyembah Tuhan tetapi masih ingin tidur. Karena itu ada nyanyian "bangun tidur, tidur lagi, tidur lagi".

Amsal 6:9 (TB)  Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?

Roh memang kuat, tetapi daging lemah. Apakah kita harus kalah oleh keinginan daging? Hal ini tidak boleh menjadi alasan kita untuk tidak bangun pagi dan menyembah Tuhan. Daud memerintahkan jiwanya (pikiran, perasaan, kehendaknya) dan tubuhnya untuk bangun dan memainkan alat musik.
Di sinilah pentingnya kita mendisiplin tubuh kita untuk kemuliaan Tuhan, karena musuh kita adalah keinginan daging.

1 Korintus 9:27 (TB)  Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Tubuh harus dilatih untuk bangun pagi, memuji dan menyembah Tuhan sebab untuk itulah kita diciptakan. Lakukanlah terus-menerus supaya menjadi kebiasaan dan karakter hidup kita sebagai penyembah. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages