Menangis Karena Sukacita



Jumat, 11 Mei 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 1-3

Ezra 3:12 (TB)  Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena kegirangan.

Bangsa Israel mengalami tiga periode pembuangan pada waktu dikalahkan oleh Kerajaan Babilonia selama kurang lebih 82 tahun. Penduduk yang ditawan dibuang di Babilonia, sementara itu Bait Allah yang dibangun oleh Salomo dihancurkan. Kemudian Kerajaan Babilonia dikalahkan oleh Kerajaan Persia. Raja Koresh dari Persia mengizinkan bangsa Israel pulang ke negerinya pada tahun 538 SM. Mulailah bangsa Israel pulang ke negerinya tahun 520-515 SM.

Pada tahun kedua setelah mereka pulang ke negerinya dimulailah pembangunan Bait Allah yang kedua. Dalam peristiwa ini terjadi tangis haru bercampur dengan sorak-sorai kegirangan sehingga dari kejauhan orang tidak membedakan apakah suara tangisan atau sorak-sorai.

Apa yang menyebabkan mereka menangis karena sukacita?

1. Mereka mengingat dahulu mereka menyaksikan Bait Allah yang megah, namun saat ini telah menjadi reruntuhan, dan mereka menyaksikan di depan mereka Bait Allah sedang di bangun kembali.
Bila kita membayangkan situasi pada saat itu pasti ada rasa haru yang besar, merasakan kasih dan kemurahan Tuhan, di mana Tuhan mempercayakan kembali pembangunan Bait Allah kepada mereka.

2. Mereka menangis karena sukacita.
Berpuluh-puluh tahun mereka hidup dalam pembuangan di Babilonia, tidak bisa beribadah. Namun pada saat pembangunan Bait Allah, ada sukacita bahwa mereka akan kembali beribadah di Bait Allah. Mereka akan kembali menikmati persekutuan dengan Tuhan.

Bayangkan seandainya kita orang yang terbuang, tidak bisa beribadah. Kemudian kita dikembalikan dan bisa kembali menikmati ibadah yang penuh sukacita, pastilah ada tangisan karena rasa haru dalam hati kita. Oleh sebab itu selama kita masih diberikan kesempatan untuk beribadah, gunakanlah dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita menyesal karena selama kita diberi kekuatan malah menyia-nyiakan kesempatan untuk beribadah. Tetap semangat dan Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages