Hikmat Adalah Takut Akan Tuhan



Rabu, 30 Mei 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 28-30

Ayub 28:28 (TB)  tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi."

Konon ada pepatah yang mengatakan belajarlah sampai ke negeri China. Mengapa harus sampai ke sana? Pada zaman dahulu banyak orang yang telah lanjut umurnya, dan dalam usianya yang sangat lanjut mereka kenyang dengan segala pelajaran hidup, bahkan kesulitan yang mereka alami telah membuat mereka menjadi orang-orang yang bijaksana. Kebijaksanaan itulah yang mereka bagikan kepada orang yang mau belajar kepada mereka.

Ayub mengalami begitu banyak penderitaan. Di dalam pergumulannya ia menyadari bahwa hikmat dan akal budi jauh lebih berharga dari perak, emas dan permata. Kesulitan dalam menemukan hikmat ia gambarkan sebagai "terlindung dari segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara" (Ayub 28:21). Ayub membagikan pengalamannya melalui kitab yang ditulisnya.

Berkat ketekunan Ayub dalam menjalani penderitaannya, akhirnya ia menemukan arti hikmat dan akal budi.
Hikmat adalah takut akan Tuhan dan akal budi adalah menjauhi kejahatan.
Mengapa Ayub tidak mengatakan bahwa hikmat adalah kepandaian, kekuatan atau kekayaan? Sebab kepandaian, kekuatan atau kekayaan itu sementara, bisa hilang dalam sekejab dan tidak menyelesaikan masalah. Apakah artinya seorang yang pandai tetapi tidak takut akan Tuhan? Hidupnya tidak berguna sama sekali.

Jadi bila Anda rindu mendapat hikmat dan akal budi yang sejati, bukan berasal dari ilmu dan pengalaman. Intinya adalah takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan, akan membuat hidup Anda menemukan makna hidup yang sebenarnya baik hidup saat ini maupun hidup yang akan datang. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages