Menjadi Pemimpin Yang Berkarisma





Jumat, 16 Pebruari 2018

Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 25-27

Bilangan 27:18-20 (TB)  Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya,
suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu
dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karisma memiliki arti: 1. keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya; 2. atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.

Musa adalah pemimpin yang luar biasa bagi bangsa Israel. Diperlukan karisma yang mumpuni bagi orang yang akan menggantikannya. Dalam hal ini TUHAN menetapkan Yosua bin Nun sebab memiliki karakter dasar ketaatan, kesetiaan dan persekutuan dengan TUHAN yang lebih daripada orang lain. TUHAN juga memperlengkapi Yosua bin Nun sehingga menjadi pemimpin yang berkarisma dan disegani di antara orang Israel.

Apakah yang membuat Yosua bin Nun menjadi pemimpin yang berkarisma?

1. Seorang yang penuh roh.
Menarik di sini sebab roh yang dimaksud bukanlah Roh Allah, melainkan roh Yosua yang senantiasa menyala-nyala dan bersemangat. Jadilah pemimpin yang selalu bersemangat dan memberikan aura positif kepada orang lain.
Roma 12:11 (TB)  Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

2. Seorang yang penuh roh kebijaksanaan.
Yosua menerima hikmat dan kebijaksanaan sebab ia senantiasa berada di Kemah Pertemuan sebagai abdi Musa. Ia meng-upgrade dirinya dengan melihat bagaimana cara Musa memimpin, kelebihan dan kekurangan Musa sehingga tidak dicatat kelemahan Yosua dalam hubungan dengan TUHAN, keluarga maupun bangsa Israel.
Ulangan 34:9 (TB)  Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.

3. Menerima mandat.
... lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu ... (Bil 27:19).
Yosua menerima mandat, otoritas, pesan dan wewenang dari Musa di depan bangsa Israel sehingga bangsa Israel juga akan menuruti perintah Yosua sebagai pemimpin yang diangkat oleh TUHAN.

4. Menerima kewibawaan.
... dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia. (Bil 27:20)
Musa mengalami kewibawaan ilahi ketika ia bersama TUHAN selama 40 hari di Gunung Sinai. Ketika ia turun, wajahnya bercahaya sehingga bangsa Israel takut kepada Musa. Yosua menerima kewibawaan melalui "transfer spirit", Musa menumpangkan tangan atas Yosua dan Yosua pun menerima sebagian dari kewibawaan Musa.
Para pelayan TUHAN yang telah menerima penumpangan tangan dari para pemimpin rohani sesungguhnya juga menerima sebagian kewibawaan sehingga disegani oleh umat TUHAN.

Melalui renungan hari ini sesungguhnya kita diingatkan, kita semua adalah pemimpin. 
Pemimpin dalam keluarga, pekerjaan, maupun pelayanan. Agar menjadi pemimpin yang berkarisma diperlukan 4 hal yaitu: penuh roh (semangat), penuh kebijaksanaan, menerima mandat dan menerima kewibawaan. Jadilah pemimpin yang berkarisma. Tuhan memberkati. (Ps.BW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages